Jumat, 02 Agustus 2013

merenungkan al-quran

Ibnu Qoyyim kala mentadabburi ayat 29 surah Shaad mengatakan, “Merenungkan al-Quran berarti memfokuskan mata hati kepada makna-maknanya dan menghimpun pikiran untuk merenungkan dan memahami maknanya. Untuk tujuan itulah Al-Quran diturunkan, bukan sekadar dibaca tanpa disertai pemahaman dan perenungan. (Kemudian beliau membaca ayat 29 surah Shaad).

Subhanallah..

Segala yang diciptakan tiada yang merupakan kesiaan. Hidup dan kehidupan tidak hanya sekadar permainan. Sehingga jangan samakan yang saleh dan beriman dengan yang buruk penuh kerusakan. Yang beriman Quran beda dengan yang jalan tanpa pedoman. Beda yang takwa dengan yang durjana.

Karena itu perlulah tadabbur Quran dalam kehidupan. Al-Quran memang penuh keutamaan, Membaca al-Quran saja sudah menenangkan , maka begitu pula bila mentadabburinya dapatlah menambah pemahaman dan keselamatan. Karena Al-Quran pedoman kehidupan. Petunjuk Jalan menuju keselamatan...

“Tidak ada sesuatu yang paling bermanfaat dalam kehidupan dunia dan akhirat serta mendekatkan seseorang pada keselamatannya, selain tadabbur Al-Qur’an, merenungkannya secara seksama dan memikirkan makna ayat-ayatnya”. (Ibnu Qoyyim)

Imam al-Qurthubi mengatakan, “Orang yang mengerti kitab Allah harus mematuhi larangan-larangannya, takut kepada Allah, bertakwa kepada-Nya, selalu merasa diawasi oleh-Nya, dan merasa malu kepada-Nya. Karena kitab ini berisi misi para Rasul dan menjadi saksi kelak pada Hari Kiamat bagi orang-orang beragama yang menyalahinya. Dan bagi orang yang dikarunia keistimewaan berupa kemampuan menghafal kitab Allah, harus rajin membacanya dengan sungguh-sungguh, memperhatikan fakta-fakta yang terdapat pada ungkapan-ungkapannya, memahami keajaiban-keajaibannya dan memperjelas keagungan-keagungannya. Allah berfirman .. (Beliau membaca surah Shaad ayat 29).”

Subhanallah..
Semoga Allah memberikan kekuatan untuk dekat dengan al-Quran. Besar harapan kita- sebagaimana doa nabi Sulaiman- pada Allah, Sang Maha Pencipta agar mendapat ampunan atas dosa dan kesalahan yang telah dilakukan, dan mendapat keutamaan dan kesenangan di hari depan. Insya Allah

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar