Asy-Syintiqhi saat mentadabburi ayat 3 surah al-Waqi’ah yakni firman Allah
“(Kejadian) itu merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (satu golongan).” (Qs al-Waqi’ah :3)
Mengatakan, “Ayat ini menunjukkan betapa agungnya Hari Kiamat, di samping mengandung
targhib (anjuran) dan tarhib (peringatan). Agar manusia di dunia takut
terhadap hal-hal yang bisa merendahkan derajatnya di Akhirat kelak maka
mereka taat kepada Allah. Dan supaya mereka berharap memiliki hal-hal
yang bisa mengangkat derajat mereka di Akhirat maka mereka pun taat
kepada Allah.”
Subhanallah...
Di
hari Kiamat, manusia terbagi menjadi tiga golongan. Pertama, golongan
kanan (ashabul Maimanah), golongan yang mulia. Golongan yang memiliki
derajat yang tinggi nan agung. Kedua, golongan kiri (Ashabul Masy’amah),
golongan yang rendah. Golongan yang merugi sebab buruknya amal semasa
di dunia. Dan golongan yang ketiga ialah golongan terdepan (Assabiqun).
Terdepan dalam beramal sholih, mereka adalah orang-orang yang paling
dahulu memperoleh derajat yang tinggi.
Golongan
Assabiqun ialah orang sangat mulia. Orang yang didekatkan di sisi Allah
sebagai kemuliaan mereka. Yang tergolong banyak dalam golongan ini
ialah ummat beriman zaman dahulu, juga generasi awal ummat ini. Dan
hanya sejumlah kecil saja di antara generas selanjutnya yang termasuk
golongan ini. Mereka mendapatkan beragam kesenangan dan kenikmatan di
surga tertinggi.
Kita
hampir mustahil menjadi golongan assabiqun. Mereka hanya teramat
sedikit. Mereka the best of the best. Namun kita berharap semoga Allah
memasukkan kia ke dalam golongan kanan (ashabul yamin).
Sebagaimana
perkataan Al-Hasan, “adapun assabiqun itu sudah berlalu, namun kita
masih tetap berharap moga-moga kita termasuk golongan kanan.”
Sungguh, kalimat tawadhu’ dari beliau, lebih pantas lagi untuk kita yang menyatakannya.
Golongan
kanan merupakan yang kedudukan dan derajat mereka juga tinggi. Di surga
, berada di antara pohon bidara tak beduri, lembut dahannya dan dekat
buahnya. Juga terdapat pula pohon pisang yang buahnya tersusun rapi nan
indah bagai mutiara. (Subhanallah, keistimewaan pohon pisang tersebut
dalam Quran). Juga bidadari perawan yang penuh cinta , muda dan jelita.
Dan beragam kenikmatan lain yang tak terbayangkan.
Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan ashabul yamin.