Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa setelah sekian lama turun ayat-ayat
al-Quran kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan dibacakannya
kepada para sahabat, mereka berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana jika tuan
bercerita kepada kami? Maka Allah Menurunkan, “Allahu nazzala ahsanal hadist…” (QS Az-Zumar : 23), yang menegaskan bahwa Allah telah Menurunkan sebaik-baik perkataan.
“..Sesungguhnya
sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam….” (al-Hadist)
Subhanallah…
Sebaik-baik
perkataan ialah Al-Quran, susunan kata dan bahasanya tak tertandingi,
kandungannya paling sempurna untuk diikuti, semua itu karena ia
merupakan mukjizat dari Ilahi kepada sang Nabi, agar ummat manusia
mempedomani.
Imam
al-Qurthubi kala mentadabburi ayat 23 surah az-Zumar berkata, “Ketika
al-Quran begitu agung dan indah, kulit pun gemetar karena hormat
padanya, takjub pada keindahan susunannya dan takut pada apa yang
terkandung di dalamnya.”
Dalam
al-Quran kerap terjadi pengulangan kisah, yang tak pernah membosankan
bahkan bertambah-tambah menarik hati. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam
berkata, “Dikatakan berulang seperti menyebut nama Musa, Hud, dan Shalih
dan nabi yang lain dalam banyak tempat.”
Sufyan
bin ‘Uyainah berkata : “Kadang-kadang mengandung satu maksud tetapi
dalam berbagai susunan aneka warna. Kadang-kadang dipersambungkan
menceritakan yang berlawanan, misalnya di antara surga dan azab neraka,
atau perbedaan orang beriman dengan orang yang fasik. Maka kalau susun
kata berbagai susunannya tetapi maksud yang diceritakan satu.
Ibnu
Sa’di mengatakan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla menyebut Kitab Sucinya
dengan matsaniya (yang berulang-ulang). Artinya di situ terjadi
pengulang-ulangan kisah, hukum, janji, ancaman, nama, dan sifat Allah.
Demikian pula hati senantiasa perlu mendengarkan makna-makna firman
Allah ‘Azza wa Jalla secara berulang-ulang. Maka setiap orang yang
membaca al-Quran disertai upaya merenungkan makna-maknanya hendaknya
tidak melewatkan perenungan dalam setiap bagian al-Quran. Karena dengan
begitu ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak dan manfaat yang
melimpah...
Subhanallah...
Semoga
Allah menjadikan kita insan yang dekat dengan al-Quran, kemudian
Membuat kulit kita merinding saat mendengar peringatan, ancaman yang ada
di Quran. Membuat kulit dan hati diliputi ketenangan kala mendengarkan
berita menyenangkan, janji yang baik penuh kepastian, motivasi untuk
lakukan kebaikan, dan tenang saat ada pengumuman betapa rahmat, Maha
kasih sayang Dia di dalam al-Quran.
Aamiin
Wallahu’alam