Subhanallah…
Rasulullah
diutus demi dakwah , mengingatkan, mengajar dan menasihati manusia.
Dimulai dari bangsa Arab, yang sangat lama tidak diutus seorang Nabi di
sana, yang kemudian meluas hingga seluruh dunia hingga saat ini.
Sesiapa yang tidak mau menerima dan tidak peduli akan kebenaran yang
dibawa oleh Nabi, sebenarnya hanyalah membinasakan diri sendiri.
Orang
yang menolak risalah yang dibawa dan membangkang layaknya orang yang
pada lehernya ada belenggu yang mengikat tangan dan leher menjadi satu
di bawah dagu hingga kepala mereka tertengadah ke langit. Sehingga Allah
pun membuat mereka kaku berbuat kebajikan, hati mereka buta akan
kebenaran, tidak dapatlah mereka melihat kebenaran.
Na’udzbillah
Adapun
kisah asbabun nuzulnya dari ‘Ikrimah berkata, Abu Jahal berkata: “Jika
aku melihat Muhammad, niscaya aku akan melakukan ini dan melakukan itu,
lalu turunlah: “Sesungguhnya kami telah memasang belenggu di leher
mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, -sampai dengan ayat-
sehingga mereka tidak dapat melihat.” Mereka berkata: “Ini Muhammad.”
Lalu dia berkata: “Dimana dia, dimana dia?” dia tidak melihatnya ? (HR
Ibnu Jarir)
Muhammad
bin Ishak berkata, Yazid bin Ziyad bercerita kepadaku, Muhammad bin
Ka’ab berkata, Abu Jahal berkata saat mereka sedang duduk-duduk:
“Sesungguhnya Muhammad menyangka bahwa jika kalian mengikutinya, kalian
akan menjadi para raja. Lalu jika kalian mati, kalian akan dibangkitkan
setelah kematian kalian dan kalian akan mendapatkan taman-taman yang
lebih baik daripada taman-taman Urdun. Dan sesungguhnya jika kalian
menyelisihinya, niscaya kalian akan mendapatkan sembelihan darinya.
Kemudian kalian dibangkitkan setelah kematian kalian dan mendapatkan
neraka tempat kalian disiksa.” Di saat itu Rasulullah shalllahu ‘alaihi
wasalam Keluar kepada mereka dan di tangannya terdapat segenggam debu.
Maka Allah Ta’ala membuat mata-mata mereka mengantuk, sehingga dia luput
dari pandangan mereka, beliau membaca surah Yaasiin ayat 1-9. Dan
Rasulullah bertolak melaksanakan hajatnya, sedang mereka tertidur dalam
keadaan mengepung pintunya, sehingga salah seorang penghuni rumah keluar
menemui mereka, dia berkata: “Kenapa kalian?” mereka menjawab: “Kami
sedang menunggu Muhammad.” Orang itu berkata: “Dia telah keluar. Dia
tidak membiarkan seorang di antara kalian melainkan dia letakkan debu di
kepala kalian, kemudian dia pergi untuk keperluannya.” Lalu, setiap
mereka menghilangkan debu-debu yang ada di kepalanya. Perkataan Abu
Jahal itu didengar oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam Dan
berkata: “Aku mengatakan hal itu bahwa mereka akan mendapatkan
sembelihan dariku dan sesungguhnya Dia akan menghukum mereka.”
Subhanallah..
Begitulah Allah membuat Abu Jahal dkk, tak hanya buta terhadap kebenaran, juga ‘buta’ dalam melihat pembawa kebenaran.
Peringatan
yang diberikan Rasulullah, hanya berguna bagi orang yang beriman,
mereka mengikuti pedoman dan mengamalkan. Orang yang senantiasa merasa
diawasi oleh-Nya. Dan bagi mereka kabar gembira, berupa akan diberi
ampunan, pahala besar sebagai balasan, keridhoaan dan surga penuh
kenikmatan...
Subhanallah..
Semoga
Allah menjadikan kita insan terus mengikut pada risalah kebenaran dan
Semoga Allah membantu kita dalam berbuat ketaatan, hingga nantinya di
hari kemudian, kita memiliki catatan-catatan amal kebaikan maupun
bekas-bekas kebaikan yang mnginspirasi dan diikuti. Baik berupa jejak
langkah kebaikan kita ke masjid, langkah ke arah perbaikan, maupun ilmu
yang bermanfaat, anak sholeh maupun sedekah jariyah dsb.
Dalam
sebuah riwayat dikemukakan bahwa Bani Salamah bertempat tinggal di
pinggiran kota Madinah dan ingin pindah ke dekat Masjid. Maha turunlah
ayat 12 surah Yasin yang menegaskan bahwa setiap ucap langkah seseorang
Dicatat Allah. Setelah turun ayat itu, Nabi menasehati Bani Salamah agar
tidak pindah dari tempat tinggalnya, dengan sabdanya : “Sesungguhnya
bekas telapak kaki kalian menuju masjid Dicatat oleh Allah. Sebaiknya
kalian jangan pindah dari tempat kalian.”
Subhanallah…Setiap langkah sungguh akan berbuah…
Teruslah berjalan , menjelajah dan berbuat baik di bumi dan juga menginspirasi !
Imam
Ahmad meriwayatkan bahwa ‘Abdullah bin ‘Amr berkata: Seorang laki-laki
wafat di Madinah, lalu Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menshalatkannya,
dan beliau bersabda: “Mudah-mudahan dia wafat bukan di daerah
kelahirannya.” Seseorang berkata: “Kenapa ya Rasulullah?” Maka
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya jika seseorang wafat bukan di daerah
kelahirannya hingga bekasnya terputus di dalam Surga.” (HR An-Nasa-i,
dari Yunus bin ‘Abdul A’la dan Ibnu Majah).
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali tiga
hal; ilmu yang bermanfaat, anak shalih yang mendoakannya atau shadaqah
yang mengalir sesudahnya.”
“Barang
siapa yang membuat satu perbuatan yang baik di dalam Islam, maka
baginya pahala dirinya dan pahala orang yang sesudahnya yang
mengamalkannya, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan
barangsiapa yang membuat perbuatan yang buruk di dalam Islam, maka
baginya dosa dirinya dan dosa orang sesudahnya yang mengamalkannya,
tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka.” (HR Muslim)
Wallahu’alam