Senin, 23 September 2013

alfath kemenangan

Surat al-Fath ialah surat yang berkaitan dengan peristiwa Hudaibiyah (perjanjian Hudaibiyah) yakni pintu gerbang kemenangan besar ummat Islam.

Dalam sebuah riwayat dikemukakan saat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam pulang dari Hudaibiyah, bersabd
a beliau pada para sahabat, “Telah turun kepadaku ayat yang lebih aku cintai daripada segala yang ada di muka bumi ini.” Kemudia Rasulullah membacakan ayat tsb (QS al-Fath :2) kepada mereka. Mereka berkata, “Betapa untung dan bahagianya tuan ya Rasulullah! Allah telah Menerangkan Nasib tuan di kemudian hari. Namun, bagaimana nasib kami? Maka turunlah ayat selnajutnya (QS Fath :5) yang menjelaskan nasib mereka di akhirat.

Subhanallah..

Ibnu Katsir mengatakan bahwa surat yang mulia ini turun ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam kembali dari Hudaibiyah di bulan dzulqaidah tahun ke-6 H yang pada saat itu dihalang-halangi oleh kaum musyrikin untuk memasuki Masjidil Haram dalam menunaikan umroh. Kaum musyrikin cenderung untuk mengadakan perjanjian dan gencatan senjata serta meminta Rasulullah pulang pada tahun ini dan kembali lagi pada tahun berikutnya. Tawaran ini disambut oleh Rasulullah saw meskipun tampak kekurangsukaan diwajah sebagian sahabat, diantaranya Umar bin Khottob radhiyallahu ‘anhu. Setelah mereka menyembelih hewan-hewan kurbannya dan pada saat pulang kemudian Allah swt menurunkan surat ini yang menceritakan tentang apa yang terjadi diantara Rasulullah saw dengan mereka—orang-orang Quraisy—dan menyatakan bahwa perjanjian tersebut adalah kemenangan dikarenakan berbagai maslahat yang ada didalamnya.

Az Zuhri mengatakan bahwa tidak ada kemenangan yang lebih besar dari perjanjian Hudaibiyah, dimana orang-orang musyrik bercampur dengan kaum muslimin mendengarkan perkataan mereka, mulai bersemayamnya islam di hati mereka sehingga dalam kurun waktu tiga tahun banyak manusia yang masuk kedalam agama islam .

Ibnul Anbari mengatakan bahwa kata fathan mubina (kemenangan yang nyata) belum sempurna karena perkataan,”supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu” masih berkaitan dengan kemenangan tersebut, seakan-akan Dia mengatakan,”Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata agar Allah swt mengumpulkan buatmu dengan kemenangan ini ampunan dan mengumpulkan bagimu dengannya berbagai hal yang menyenangkan pandanganmu di dunia dan akherat.

Subhanallah
Begitulah fenomenalnya peristiwa Hudaibiyah, meski secara kasat mata isi perjanjian itu ‘merugikan’, mulai dari meniadakan penggunaan Muhammad Rasulullah, diganti dengan Muhammad bin Abdullah, peniadaan kata Bismillahirrohmanirrohim diganti Bismika Allahumma dsb. Meskipun di mata Sahabat isinya mengecewakan, tapi mereka tetap sami’na waatho’na. Begitulah generasi terbaik. Namun satu hikmah bahwa secara tidak langsung kaum musyrikin kala itu sudah mengakui eksistensi kaum beriman.

Begitupula bahwa kemenangan tidak melulu dengan kontak sejata, namun bisa jadi melalui perjanjian atau perdamaian selama memang memberikan kebaikan bagi dakwah dan kaum muslimin.

Subhanallah...

Sayyid Quthb mengatakan bahwa kemenangan dalam Hudaibiyah ini terdapat dalam 3 dimensi ,

Kemenangan dakwah : Islam berkembang, Nabi tatkala berangkat menuju Hudaibiyah bersama dengan 1400 orang, menurut penuturan Jabir bin Abdullah dan dua tahun kemudian beliau shalallahu ‘alaihi wasalam berangkat lagi pada saat Futuh Mekah bersama 10.000 orang.

Kemenangan Geografis : Kaum muslimin saat itu merasa aman dari kejahatan orang-orang Quraisy, untuk itu Rasulullah mengarahkan da’wahnya dalam rangka pembebasan jazirah dari sisa-sisa kejahatan orang-orang Yahudi—setelah membebaskannya dari Yahudi Bani Qoinuqo, Bani Nadhir dan Bani Quraizhoh—dan kejahatan itu tergambar pada kekokohan benteng Khaibar yang menakutkan dijalan menuju Syam. Kemudian Allah menundukkannya bagi kaum muslimin dan mereka mendapatkan ghonimah yang banyak dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengkhusukan ghonimah tersebut untuk orang-orang yang telah ikut serta dalam peristiwa Hudaibiyah.

Kemenangan hati ummat Islam : Orang-orang Quraisy mengakui ketangguhan dan eksistensi Nabi dan kaum muslimin, kaum muslimin juga tampak begitu kuat di mata kabilah-kabilah, orang-orang Arab pun banyak yang mundur dari memeranginya, dan semakin tidak terdengar lagi suara-suara orang-orang munafiq.

Sayyid Quthb menambahkan , “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam begitu gembira dengan surat ini. Hatinya gembira dengan karunia Allah yang besar yang diberikan kepadanya dan orang-orang beriman yang bersamanya. Bergembira dengan kemenangan yang nyata, ampunan yang menyeluruh, kenikmatan yang sempurna, petunjuk kepada jalan Allah yang lurus, pertolongan yang kuat dan dengan keridhoan Allah kepada orang-orang beriman yang telah mensifatkan mereka dengan penyifatan yang mulia.”

Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan diberi kemenangan
Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar