Iblis
tidak mau sujud pada Adam karena kesombongan, sifat pembangkang dan
congkak serta kedengkiannya. Dia merasa lebih mulia daripada Adam. Asal
penciptaannya lebih mulia daripada Adam. Iblis diciptakan dari api
sedangkan Adam diciptakan dari tanah.
Pelajaran
untuk mengikis habis kesombongan dalam diri yang mengakibatkan
ketidaktaatan, buta akan kebenaran dan salah dalam berpikir. Sebiji atom
kesombongan dapat memustahilkan kita untuk masuk ke dalam surga-Nya,
sebagaimana Iblis yang langsung dikutuk karena kesombongannya itu.
Setelah
mendapat gelar rojim, semakin memuncak kedengkiannya , malah dengki
berubah menjadi dendam, bukannya merubah perangainya dia malah berniat
meneruskan ‘perjuangannya’, Iblis pun memohon kepada Allah kesempatan
hingga hari Kiamat..
Dan Hikmah Allah yang Maha Tinggi mengabulkan permohonan itu...
Pelajaran
bagi kita, bahwa Iblis ‘saja’ yang bergelar ar-rojim ‘dikabulkan’
permohonannya, diberi ‘kesempatan’ sampai hari kiamat.
Begitupula
kita manusia, yang dimuliakan-Nya diberi kesempatan bertaubat dari
kesalahan dan dosa asal mau bersungguh dalam memohon. Janganlah putus
asa sebagaimana Iblis sehingga menjadikan diri terkutuk. Putus asa sifat
kafir.
Selanjutnya,
Iblis berkomitmen akan melakukan rencana-rencana untuk memalingkan
manusia dari ketaatan. Namun segala Tablis Iblis itu tidak akan berlaku
bagi para mukhlisin. Mereka yang dalam ketaatan ikhlas, terpelihara dari
pelampauan batas, serta dilindungi Allah dengan hidayah. Iblis atau
syetan tidak mampu menyesatkan mereka.
Semoga Allah menjadikan kita golongan mukhlisin.
Wallahu’alam