Jumat, 02 Agustus 2013

ikhlas beragama dan salah satu tandanya

Subhanallah….

Sungguh, Ketaatan orang yang taat tidaklah berguna bagi-Nya sebagaimana durhaka pendurhaka juga tidak berbahaya bagi-Nya. Namun, meskipun jika manusia itu durhaka , tiadalah Allah rugi sepeser pun, namun Allah tidak senang hamba-hamba-Ny
a berbuat kufur dan juga tidak memerintahkan mereka untuk melakukan kekafiran. Dan Allah senang, Ridho jika hamba-hamba-Nya mensyukuri nikmat-Nya dan memurnikan ketaatan pada-Nya.

Subhanallah..

Karena itu, tiada jalan yang selamat dan pantas dijalani seorang hamba kecuali memurnikan ibadah hanya pada Allah. Jauh dari kemusyrikan. Baik syirik yang terang ataupun riya’ khafi (riya’, ujub, sum’ah, dsb).

Dahulu tiga suku bangsawan : ‘Amir, Kinanah, dan Bani Salamah beralasan bahwa mereka menyembah berhala semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah. Naudzubillah, itulah bentuk kesyirikan nyata. Dia tidak punya anak. Allah itu Esa, Dia tidak butuh bersekutu dengan yang lain. Begitupula berhati-hatilah kita di zaman sekarang ini, praktek-praktek musyrik, penyembah kubur, pohon dsb dengan alasan untuk mendekat pada Allah..

Begitupula pula, Allah tidak menerima amal yang dihiasi riya’, sum’ah.
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi wa salam bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Aku paling tidak membutuhkan persekutuan. Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan dengan menyekutukan-Ku. Maka Aku akan meninggalkan dia dan sekutunya.”

Karena itu, keikhlasan dan cara yang benar, murni dalam ketaatan ialah jalan keselamatan. Itulah pembeda antara orang istimewa dengan yang biasa, pembeda yang punya ilmu bermanfaat dengan yang tidak, pembeda antara punya akal sehat dan fitrah yang lurus dengan yang tidak. Pembeda antara yang hidup dalam keselamatan dengan yang hidup dalam keterlalaian.

Dan salah satu ciri orang yang ikhlas, tunduk dan taat pada Tuhannya ialah senang bermesraan dengan Allah lewat Qiyamul Lail, hobby dekat dengan Quran, zikir dan menghiasi hidup dengan roja’ dan khouf kepada Allah dst...

Subhanallah..

Sebagaimana gambaran dalam ayat 9 surah az-Zumar , seperti sahabat Nabi , Utsman bin Affan, atau Ammar bin Yasir, atau Ibnu Mas’ud, Salim dan sahabat-sahabat lain yang hobby bangun malam.. sebagaimana sebuah ungkapan “Syarqul mukmin sholatuhu bil lail” (“kemuliaan seorang mukmin dikarenakan sholat tahajudnya”)

Imam Ghozali ketika ditanya oleh muridnya,” Apakah aku termasuk orang yang ikhlas?”. Beliau menjawab dengan balik bertanya,” Apakah engkau termasuk orang yang bangun di tengah malam, tahajud?

Semoga Allah memperkenankan dan memberikan kita menjadi orang-orang yang ikhlas dalam beragama, hobby Qiyamullail dan istiqomah dalam ketaatan.. Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar