Menurut
Dr Zuhri, salah satu ustaz dari MUI Medan, dalam satu ceramahnya
tentang al-Quran. Ummat manusia secara keseluruhan mulai mengalami
kemunduran dalam bidang ilmu pengetahuan saat (sekitar sebelum 500 M)
pihak gereja, memisahkan agama dengan ilmu
pengetahuan. Karena banyak penemuan-penemuan ilmiah yang bertentangan
dengan apa yang diajarkan gereja hingga ilmuwan-ilmuwan seperti
Galileo, dihukum. Mulai saat itulah, kala ilmu dipisah dengan iman, maka
iman pun rusak. Hingga patung, berhala muncul di mana-mana. Dst..
Dan
pada sekitar tahun 500-an Masehi diutuslah Nabi terakhir bagi ummat
manusia, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dengan ayat pertama
yang turun membawa misi ilmu pengetahuan, yakni Iqro’. Yang nantinya
akan menyinari dunia dengan iman yang bersih dan akal yang sehat.
Subhanallah..
Memang
kalau kita memperhatikan dengan seksama, orang-orang terdahulu memiliki
‘teknologi’ yang tak kalah dengan kita saat ini. Lihatlah piramida,
lihatlah candi borobudur, lihat juga bagaimana pengawetan mummy, ingat
juga kisah teklonogi ‘teleportasi’ di zaman nabi Sulaiman , yang
memindahkan singgasana Balqis hanya dengan sekejap mata, selayaknya kita
mengirim pesan SMS di zaman sekarang. Dst...
Dan juga peninggalan seperti negeri kaum Sodom, Antakiyah dsb..
Dan
Begitulah Allah memerintah agar mengadakan perjalanan untuk menyaksikan
sisa-sisa peninggalan kehidupan terdahulu, tak lain agar kita mengambil
hikmah, pelajaran bagaimana bekas-bekas azab Allah terhadap mereka yang
kufur dan mendustakan para Rasul. Padahal orang kafir zaman dulu lebih
hebat fisiknya, persenjataannya lebih kuat, hasil karya ciptanya lebih
awet dibanding manusia zaman sekarang. Namun kekuatan mereka tidak
sanggup dan tidak dapat menghalangi azab Allah.
Semoga
kita tidak tergolong manusia yang mendustakan para Rasul. Semoga kita
terus yang senantiasa belajar. Terus memeluk setiap hidayah yang datang
menghampiri kita.
Wallahu’alam