Senin, 19 Agustus 2013

Iman Menggerakkan

Iman akan menggerakkan pemeluknya untuk berbuat kebaikan. Layaknya salah seorang kerabat Firaun yang diam-diam beriman kepada Musa ‘alaihissalam. Meskipun ia menyembunyikan keberimanannya namun ia tetap berusaha untuk menyelamatkan Nabi Musa. Ia berusaha semampunya dengan halus membela Nabi Musa dengan cerdas. Beliau mengajak berpikir kaumnya dengan ungkapan-ungkapan yang masuk akal sehat. Dia mengajak kaumnya untuk memperhatikan dulu bukti-bukti yang dibawa Musa. Orang yang menyembunyikan keberimanannya itu pun mengatakan kepada kaumnya bahwa Musa bisa benar bisa salah, Jika dusta, maka Musalah yang menanggung dosanya dan bahayanya hanya untuk dirinya, dan kaumnya tidak akan menerima bencana jika tidak memenuhi seruannya dan mengimaninya, namun jika Musa benar dan ternyata Musa juga telah membawakan bukti-bukti terhadap kebenarannya, dan telah memberitahukan bahwa jika mereka tidak mau mengikuti, maka Allah akan mengazab di dunia dan di akhirat, maka pasti sebagian dari bencana yang diancamkan kepada mereka yaitu azab di dunia, akan menimpa….

Begitulah kecerdasan orang beriman itu, beliau membela dakwah meski secara sembunyi, beliau berafiliasi bahkan berkontribusi untuk kebaikan sekuat semampunya meski tersembunyi.

Subhanallah….

Iman akan menggerakkan empunya untuk minimal berafiliasi bahkan berkonstribusi kepada kebaikan…

Meski begitu, yang terbaik tetap mempertunjukkan keislamannya,

Kisah ini atau orang yang beriman pada Nabi Musa secara diam-diam ini mengingatkan pada Abu Bakar ash-Shiddiq yang mengatakan perkataan serupa, bedanya ia mengatakan terang—terangan..

Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam sedang shalat, Uqba bin Muayt datang menghampiri Rasulullah dengan sebuah tali. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam sedang bersujud. Dia melempar talinya melingkari leher Rasulullah dan mencekiknya hingga Rasulullah mulai mengeluarkan suara “aaaakkkhhhh” karena kesakitan.

Ketika ini terjadi, para sahabat menyaksikan dan orang-orang Quraisy ada disana. Dan tiba-tiba, Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu lewat. Dia melihat Uqba bin Abi Muayt mencekik Rasulullah Jadi dia menghampirinya dan mendorong Uqba bin Abi Muayt. Setelah dia mendorongnya, dia membacakan ayat: “Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah” (Q.S. Al-Mu’min:28)

Apakah alasan kau membunuhnya karena dia berkata “Aku beriman pada Allah yang satu? Dan dia tidak hanya mengaku-ngaku, tapi dia juga punya banyak buktinya.” Abu Bakar berkata “Jika dia berbohong, maka hidupnya akan runtuh. Kau tidak perlu mengurusnya. Tapi jika dia bicara jujur dan dia benar-benar Rasul Allah, apapun yang dijanjikan kepadamu, akan datang padamu."

Pernyataan ini telah diucapkan seseorang yang hidup di zaman Musa ‘alaihissalam. Ketika Fir’aun menyuruh tentara-tentaranya untuk membunuh Musa, ada seseorang dari keluarga Fir’aun yang menyembunyikan keimanannya. Dia mengucapkan pernyataan ini untuk melawan Fir’aun. Dia berkata “Apakah kau akan membunuh Musa. hanya karena dia berkata “Aku beriman pada Allah yang satu?”

Jadi Abu Bakar As Shiddiq mengucapkan hal yang sama kepada Uqbah. Apakah kau akan membunuh Rasulullah hanya karena dia berkata “Aku beriman pada Allah yang satu?”

Subhanallah...

Semoga Iman kita menggerakkan pada amal kebaikan dan perbaikan..

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar