Dalam
suatu riwayat dikemukakan, setelah turun ayat, 44 surah al-Hijr,
(Jahanam itu mempunyai tujuh pintu..), datanglah seorang laki-laki Ansar
menghadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Ya
Rasulullah, aku mempunyai tujuh hamba yang telah
aku merdekakan seluruhnya untuk ketujuh pintu neraka.” Ayat 17-18 surah
Az-Zumar turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, yang menyatakan
bahwa orang tersebut telah mengikuti Petunjuk Allah….
Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan Wal
ladzinajtanabuth thaghut.. (Dan orang-orang yang menjauhi taghut) dalam
ayat 17 surah Az-Zumar ialah Zaid bin ‘Amr bin Nafil, Abu Dzarr
al-Ghifarri dan Salman al-Farisi yang di zaman Jahiliah telah mengaku
bahwa “Tiada tuhan kecuali Allah.”
Subhanallah..
Orang
yang cerdas ialah yang pandai membedakan mana yang benar atau baik dan
bermanfaat atas apa-apa yang ia dengar maupun lihat dan memilih yang
terbaik. Sebagaimana sahabat-sahabat Nabi yang di atas yang sudah ‘tahu’
dan yakin akan Tauhid sedari dulu, karena pengalaman dan kecerdasan
mereka. Karena itu,tergeraklah mereka memegang, mengikuti dan
melaksanakan perkataan yang terbaik itu. Sebagaimana juga kisah sahabat
dari Ansar di atas. Segera ia mengikuti kebenaran dan pedoman itu..
DR
Muhammad al-Qahthani saat mentadabburi ayat 17-18 surah Az-Zumar
mengatakan Orang-orang yang berakal dan berhati bersih pandai
mendengarkan sesuatu yang bermanfaat dan bisa membedakan mana yang baik
dan mana yang terbaik, lalu mengikuti yang terbaik. Merekalah
orang-orang yang berhak menerima kabar gembira dari Allah di dalam
firman-Nya (Az-Zumar 17-18). Betapa besar pujian ini ! Tapi betapa parah
kelalaian banyak orang dari merenungkan ayat-ayat semacam ini!
Ibnu
Abbas berkata : “Didengarnya ada kata-kata yang baik dan ada yang tidak
enak didengar. Maka yang didengarnya ialah yang baik, sedang yang tidak
enak didengar itu tidak dipercakapkannya.”
Subhanallah…
Hikmah adalah harta yang hilang dari kaum beriman, maka ambillah di manapun menemuinya…
Wallahu’alam