Minggu, 28 Juli 2013

sedikit kisah tentang Ibrahim

Subhanallah…

Salah seorang penerus ajaran Nuh ‘alaihissalam ialah kekasih Allah, Ibrahim ‘alaihissalam. Ibrahim ialah sosok yang memiliki hati yang bersih dari keyakinan batil maupun akhlak yang tercela. Di dalam hatinya ada ketaatan dan kecintaan pad
a Allah, Yang Maha Benar.

Beliau bertanya dalam rangka menyanggah perilaku kaumnya yang menyembah selain Allah, beliau mencoba menyadarkan kaumnya dari kelalaian dan kesesatan kaumnya yang sudah mentradisi, mendarah daging dalam masyarakat.

Hasan al-Bashri kala menafsirkan ayat ke 88 surat ash-Shaffat mengatakan bahwa ketika itu kaumnya mengadakan hari raya atau hari besar di tempat berhala itu dan Ibrahim sengaja datang ke sana buat memperhatikan perbuatan sesat kaumnya.

Lantas mengenai ayat 89 , al-Qurthubi menafsirkan bahwa perkataan Ibrahim bahwa dia sedang sakit, supaya mereka (kaumnya) menyangka bahwa dia sedang sakit tha’un (kolera), sehingga mereka tidak mau lagi mengajaknya mengikuti perayaan mereka malahan mereka segera menjauhkan diri daripadanya karena takut ketularan.

Pelajaran bagi kita, untuk menyelamatkan diri dari perayaan-perayaan kemusyrikan, hendaknya kita berupaya semaksimal mungkin untuk tidak nimbrung di dalamnya setelah mengetahuinya, minimal selamatkan diri sendiri dulu sebelum kemudia berpikir untuk menyelamatkan orang lain..

Setelah itu dalam kesunyian ia ke tempat berhala-berhala mereka , dengan membawa kapak, singkat cerita berhala-berhala itu pun dihancurkan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam rangka meyakinkan kaumnya bahwa patung-patung tersebut tidak bisa memberi manfaat ataupun bahaya, bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri.

Kaumnya naik pitam. Mereka kalah argumen dengan Ibrahim. Akhirnya mereka pun berencana membakar Nabi hidup-hidup.

Allah selamatkan Ibrahim dari panasnya api, kemudian ia pun hijrah pergi dari negeri Kafir menuju negeri yang nyaman untuk taat pada Allah….

Pelajaran bagi kita untuk hijrah bila memang seorang Muslim tidak dapat menyembah Allah dengan bebas. Dikekang untuk melakukan ketaatan pada-Nya. Pelajaran akan keyakinan Nabi Ibrahim bahwa Allah akan menunjukinya jalan lurus dalam urusan agama dan dunia. Begitulah seharusnya, sekarang pertanyaannya bila perusahaan atau tempat kita kerja melarang kita untuk taat pada Allah, dilarang sholat, wajib umbar aurat, mampukah kita hijrah dari sana? Mestinya kita yakin Allah akan membimbing kita jika kita mau taat.

Lantas ujian bagi Ibrahim juga berlanjut kala ia diperintah untuk menyembelih anaknya, yang sedari dulu beliau berdoa untuk mendapatkannya. Anak yang disayangnya.

Dan Sang anak , Isma’il ‘alaihissalam memang pemuda yang sholeh, beliau menguatkan sang ayah untuk menjalankan perintah Allah. Akhirnya ujian pun dilewati keduanya dengan sempurna..

Penghormatan penuh berkah bagi Ibrahim ‘alaihissalam , selamat atasnya atas kesuksesan-kesuksesannya, dari pemuda, hingga menjadi orang tua, memiliki keturunan yang sholih. Namanya harum sepanjang zaman…

Semoga kita terinspirasi dan mensusuri serta mensusuli jejak bapak para Nabi...

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar