Minggu, 14 Juli 2013

3 golongan ummat islam

Subhanallah walhamdulillah…

Ilmu yang bermanfaat akan menimbulkan khassyah pada Allah. Orang yang berilmu pasti memiliki rasa khasyah pada-Nya , bertakwa dengan sebenar-benarnya , mengagungkan-Nya dengan sebaik-baik, karena merekalah yang tahu benar b
agaimana sifat-sifat, af’al dan syariat Allah. Merekalah yang paling banyak memikirkan dan memperhatikan kekuasaan dan keajaiban ciptaan-Nya. Merekalah yang senantiasa merenungkan dan memahami ayat-ayat-Nya baik alam semesta maupun syariat. Allah Maha Mulia dan Memuliakan hamba-Nya yang taat, Menghinakan yang tidak patut dan congkak, dan Maha Pengampun terhadap hamba-hamba-Nya...

Subhanallah..

Sedangkan ciri-ciri orang yang Diijabat amalnya oleh Allah ialah apa yang terkandung dalam ayat 29 surah Fathir.

Orang yang membaca al-Quran, merenungkan makna dan mengamalkannya, senantiasa menegakkan sholat dengan sempurna, suka bersedekah sebagian rezeki di jalan Allah, wajib maupun sunnah, ikhlas baik sembunyi-sembunyi maupun terang dan dipublikasi agar menginspirasi. Mereka beramal dengan rasa roja’ pada-Nya, dan niscaya segala amalnya akan terpelihara dan diijabat Allah subhanahu wa ta’ala..

Subhanallah...

Semoga Allah senantiasa membantu kita dalam mencari dan menuntut ilmu serta dekat dengan al-Quran. Sungguh , Al-Quran telah diiwariskan kepada kita sebagai pedoman dalam kehidupan.

"Aku tinggalkan dua warisan,selama kedua-duanya kamu pegang teguh maka kamu tidak akan sesat selama-lamanya,yaitu Al-qur`an dan Sunnah RasulNya (Hadist) "

Dalam al-Quran ayat 32 surah Fathir ,telah tergambarkan bahwa ada 3 macam bentuk atau sifat manusia terpilih yang dijelaskan Nabi dengan kalimat “Kulluhum min hadzhi al-‘ummati”, bahwa ini ialah Ummat Rasulullah, yakni ada yang menzhalimi diri sendiri, ada yang pertengahan (cermat atau hati-hati) dan ada yang sabiq al-khoir.

Sahl bin Abdullah At-Tustury mendefinisikan bahwa yang mendahului ialah orang ‘alim, orang yang cermat adalah yang berguru sedang yang zhalim ialah yang bodoh.

Dzun nun Al-Misri : yang zhalim yang menyebut Allah dengan lidahnya saja, Yang cermat ialah yang ingat ialah yang ingat Allah dalam hatinya dan yang mendahulu ialah yang tidak pernah melupakan Allah.

Ibnu Athaillah : Yang zhalim ialah yang cinta kepada Allah karena dunia, yang cermat ialah yang cinta kepada Allah karena memikirkan hari kemudian, yang mendahului ialah yang gugur keinginan dirinya sendiri karena menuruti keinginan Tuhan.

Adapula yang berkata : Yang zhalim ialah suka membaca al-Quran tetapi tidak suka mengamalkan isinya. Yang cermat ialah suka membawa Quran dan mengamalkannya. Dan yang mendahului ialah suka membawa Quran, suka mengamalkan dan mengetahui akan isinya.

Ada yang berkata : Yang mendahului ialah yang masuk masjid sebelum azan, yang cermat yang masuk masjid setelah azan dan yang zhalim ialah yang masuk masjid setelah imam mulai sholat.

Sedang Imam Ar-Razi menyalinkan 10 penafsiran yakni
1. Yang zhalim : lebih banyak kesalahan, Yang cermat : seimbang kesalahan dan kebaikannya. Yang mendahului : yang lebih banyak kebaikannya.
2. Yang zhalim : orang yang kulitnya lebih bagus dari isinya, yang cermat : bersamaan kulit dengan isinya , yang mendahului : isinya lebih baik
3. Yang zhalim : mengakui Tauhid dengan lidah, tetapi berbeda dengan sepak terjang hidupnya. Yang cermat : mengakui Tauhid tapi sikap hidupnya menahan diri dari menyalahinya dengan terpaksa. Yang mendahului keyakinan Tauhid dan sesuai dengan gerak langkah hidupnya
4. Yang zhalim: berbuat dosa besar, yang cermat : berbuat dosa kecil dan mendahului : ma’shum dari dosa
5. yang zhalim : baca Quran tapi tidak mau mempelajari isinya dan tidak pula mengamalkan, yang cermat : membaca dan mengetahui. Yang mendahului ialah yang membaca, mengetahui dan mengamalkan.
6. yang zhalim ialah yang jahil, yang cermat suka belajar dan yang mendahului ialah yang ‘alim
7. yang Zhalim : masyamah (celaka), yang cermat : maimanah (penempuh jalan kanan) dan yang mendahului ialah yang tampil ke muka mendekati Tuhan
8. yang zhalim ialah yang setelah dihisab kelak masuk neraka. Yang cermat ialah setelah dihisab masu surga. Yang mendahului ialah masuk syurga tanpa hisab
9. yang zhalim ialah yang tidak mau berhenti bermaksiat, yang cermat ialah yang menyesal dan bertaubat. Yang mendahului ialah yang menyesal, dan bertaubat yang taubatnya diterima
10. Yang zhalim ialah yang mengambil Quran tapi tidak mengamalkan. Yang cermat ialah yang mengamalkannya. Yang mendahului ialah yang mengambil Al-Quran untuk diamalkan dan mengajak pula kepada orang lain untuk mengamalkannya. Itulah yang bernama alkamilul Mukammal (sempurna lagi menyempurnakan). Lantaran itu maka orang cermat ialah sempurna sendiri dan yang zhalim adalah kekurangan.

Lalu ditambah lagi bahwa yang zhalim ialah yang menyalahi isi Quran, yang diperintah ia tinggal, yang dilarang ia kerjakan. Yang cermat ialah selalu berusaha meninggalkan hal yang dilarang Allah, meskipun dengan perjuangan yang hebat, dan yang mendahului ialah yang tidak pernah melanggar perintah dengan taufiq dari Allah, yang tersebut di akhir ayat, biidznillah..” dengan izin Allah”

Subhanallah....

Mengenai 3 golongan tersebut, Imam Qurthubi menjelaskan bahwa Orang yang menganiaya dirinya disebut lebih dahulu karena jumlahnya yang banyak, kemudian diikuti dengan orangnya yang lebih sedikit, kemudian diikuti dengan orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan yang jumlahnya paling sedikit.

Ada yang berpendapat bahwa alasan didahulukannya orang yang menganiaya dirinya sendiri dari yang lebih dahulu berbuat kebaikan –padahal derajat orang yang disebut belakangan lebih tinggi dari orang yang disebut lebih dahulu- ialah supaya orang yang menganiaya dirinya itu tidak merasa putus asa dari rahmat Allah ‘Azza wa Jalla. Dan Allah mengakhirkan penyebutan orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan, supaya ia tidak menjadi bangga hati dan takabbur..

Subhanallah...
Allah janji akan masukkan ke surga penuh kenikmatan, negeri keabadian, tidak terputus segala kenikmatan. Di dalamnya ada Gelang-gelang emas yang indah perhiasannya, mutiara, serta pakaian mewah dari sutra dsb.. orang yang menzhalimi dirinya sendiri dapat masuk surga dengan cara bertobat lebih dahulu semasa hidup di dunia dan beramal kebajikan penghapus kesalahan dan dosa. Ataupun akan masuk surga berkat syahadatain atau Tauhid, namun mencicip dulu neraka . Na'dzubillah..

Subhanallah...
Apa lagi yang kita tunggu? semoga kita tidak tergolong dalam orang yang zhalim pada diri sendiri . semoga kita tergolong orang pertengahan atau cermat maupun yang mendahului...masih terbuka peluang bagi kita bertobat semasa di dunia. Tangisan Rintih si pentobat lebih Allah suka dibanding tasbih si taat. Masih terbuka peluang bagi kita untuk belajar, masih terbuka waktu untuk memperbaiki..

Semoga Allah memberikan kita keridhoan-Nya dan memasukkan kita ke dalam syurga-Nya yang tiada lelah, lesu dan tidur di dalamnya. Dan kita pun mengucapkan “Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘anna al-hazan. Inna Robbana laghofurun asy-Syakuur”

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar