Subhanallah walhamdulillah…
Ilmu
yang bermanfaat akan menimbulkan khassyah pada Allah. Orang yang
berilmu pasti memiliki rasa khasyah pada-Nya , bertakwa dengan
sebenar-benarnya , mengagungkan-Nya dengan sebaik-baik, karena merekalah
yang tahu benar bagaimana
sifat-sifat, af’al dan syariat Allah. Merekalah yang paling banyak
memikirkan dan memperhatikan kekuasaan dan keajaiban ciptaan-Nya.
Merekalah yang senantiasa merenungkan dan memahami ayat-ayat-Nya baik
alam semesta maupun syariat. Allah Maha Mulia dan Memuliakan hamba-Nya
yang taat, Menghinakan yang tidak patut dan congkak, dan Maha Pengampun
terhadap hamba-hamba-Nya...
Subhanallah..
Sedangkan ciri-ciri orang yang Diijabat amalnya oleh Allah ialah apa yang terkandung dalam ayat 29 surah Fathir.
Orang
yang membaca al-Quran, merenungkan makna dan mengamalkannya, senantiasa
menegakkan sholat dengan sempurna, suka bersedekah sebagian rezeki di
jalan Allah, wajib maupun sunnah, ikhlas baik sembunyi-sembunyi maupun
terang dan dipublikasi agar menginspirasi. Mereka beramal dengan rasa
roja’ pada-Nya, dan niscaya segala amalnya akan terpelihara dan diijabat
Allah subhanahu wa ta’ala..
Subhanallah...
Semoga
Allah senantiasa membantu kita dalam mencari dan menuntut ilmu serta
dekat dengan al-Quran. Sungguh , Al-Quran telah diiwariskan kepada kita
sebagai pedoman dalam kehidupan.
"Aku
tinggalkan dua warisan,selama kedua-duanya kamu pegang teguh maka kamu
tidak akan sesat selama-lamanya,yaitu Al-qur`an dan Sunnah RasulNya
(Hadist) "
Dalam
al-Quran ayat 32 surah Fathir ,telah tergambarkan bahwa ada 3 macam
bentuk atau sifat manusia terpilih yang dijelaskan Nabi dengan kalimat
“Kulluhum min hadzhi al-‘ummati”, bahwa ini ialah Ummat Rasulullah,
yakni ada yang menzhalimi diri sendiri, ada yang pertengahan (cermat
atau hati-hati) dan ada yang sabiq al-khoir.
Sahl
bin Abdullah At-Tustury mendefinisikan bahwa yang mendahului ialah
orang ‘alim, orang yang cermat adalah yang berguru sedang yang zhalim
ialah yang bodoh.
Dzun
nun Al-Misri : yang zhalim yang menyebut Allah dengan lidahnya saja,
Yang cermat ialah yang ingat ialah yang ingat Allah dalam hatinya dan
yang mendahulu ialah yang tidak pernah melupakan Allah.
Ibnu
Athaillah : Yang zhalim ialah yang cinta kepada Allah karena dunia,
yang cermat ialah yang cinta kepada Allah karena memikirkan hari
kemudian, yang mendahului ialah yang gugur keinginan dirinya sendiri
karena menuruti keinginan Tuhan.
Adapula
yang berkata : Yang zhalim ialah suka membaca al-Quran tetapi tidak
suka mengamalkan isinya. Yang cermat ialah suka membawa Quran dan
mengamalkannya. Dan yang mendahului ialah suka membawa Quran, suka
mengamalkan dan mengetahui akan isinya.
Ada
yang berkata : Yang mendahului ialah yang masuk masjid sebelum azan,
yang cermat yang masuk masjid setelah azan dan yang zhalim ialah yang
masuk masjid setelah imam mulai sholat.
Sedang Imam Ar-Razi menyalinkan 10 penafsiran yakni
1.
Yang zhalim : lebih banyak kesalahan, Yang cermat : seimbang kesalahan
dan kebaikannya. Yang mendahului : yang lebih banyak kebaikannya.
2.
Yang zhalim : orang yang kulitnya lebih bagus dari isinya, yang cermat :
bersamaan kulit dengan isinya , yang mendahului : isinya lebih baik
3.
Yang zhalim : mengakui Tauhid dengan lidah, tetapi berbeda dengan sepak
terjang hidupnya. Yang cermat : mengakui Tauhid tapi sikap hidupnya
menahan diri dari menyalahinya dengan terpaksa. Yang mendahului
keyakinan Tauhid dan sesuai dengan gerak langkah hidupnya
4. Yang zhalim: berbuat dosa besar, yang cermat : berbuat dosa kecil dan mendahului : ma’shum dari dosa
5.
yang zhalim : baca Quran tapi tidak mau mempelajari isinya dan tidak
pula mengamalkan, yang cermat : membaca dan mengetahui. Yang mendahului
ialah yang membaca, mengetahui dan mengamalkan.
6. yang zhalim ialah yang jahil, yang cermat suka belajar dan yang mendahului ialah yang ‘alim
7.
yang Zhalim : masyamah (celaka), yang cermat : maimanah (penempuh
jalan kanan) dan yang mendahului ialah yang tampil ke muka mendekati
Tuhan
8.
yang zhalim ialah yang setelah dihisab kelak masuk neraka. Yang cermat
ialah setelah dihisab masu surga. Yang mendahului ialah masuk syurga
tanpa hisab
9.
yang zhalim ialah yang tidak mau berhenti bermaksiat, yang cermat ialah
yang menyesal dan bertaubat. Yang mendahului ialah yang menyesal, dan
bertaubat yang taubatnya diterima
10.
Yang zhalim ialah yang mengambil Quran tapi tidak mengamalkan. Yang
cermat ialah yang mengamalkannya. Yang mendahului ialah yang mengambil
Al-Quran untuk diamalkan dan mengajak pula kepada orang lain untuk
mengamalkannya. Itulah yang bernama alkamilul Mukammal (sempurna lagi
menyempurnakan). Lantaran itu maka orang cermat ialah sempurna sendiri
dan yang zhalim adalah kekurangan.
Lalu
ditambah lagi bahwa yang zhalim ialah yang menyalahi isi Quran, yang
diperintah ia tinggal, yang dilarang ia kerjakan. Yang cermat ialah
selalu berusaha meninggalkan hal yang dilarang Allah, meskipun dengan
perjuangan yang hebat, dan yang mendahului ialah yang tidak pernah
melanggar perintah dengan taufiq dari Allah, yang tersebut di akhir
ayat, biidznillah..” dengan izin Allah”
Subhanallah....
Mengenai
3 golongan tersebut, Imam Qurthubi menjelaskan bahwa Orang yang
menganiaya dirinya disebut lebih dahulu karena jumlahnya yang banyak,
kemudian diikuti dengan orangnya yang lebih sedikit, kemudian diikuti
dengan orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan yang jumlahnya paling
sedikit.
Ada
yang berpendapat bahwa alasan didahulukannya orang yang menganiaya
dirinya sendiri dari yang lebih dahulu berbuat kebaikan –padahal derajat
orang yang disebut belakangan lebih tinggi dari orang yang disebut
lebih dahulu- ialah supaya orang yang menganiaya dirinya itu tidak
merasa putus asa dari rahmat Allah ‘Azza wa Jalla. Dan Allah
mengakhirkan penyebutan orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan, supaya
ia tidak menjadi bangga hati dan takabbur..
Subhanallah...
Allah
janji akan masukkan ke surga penuh kenikmatan, negeri keabadian, tidak
terputus segala kenikmatan. Di dalamnya ada Gelang-gelang emas yang
indah perhiasannya, mutiara, serta pakaian mewah dari sutra dsb.. orang
yang menzhalimi dirinya sendiri dapat masuk surga dengan cara bertobat
lebih dahulu semasa hidup di dunia dan beramal kebajikan penghapus
kesalahan dan dosa. Ataupun akan masuk surga berkat syahadatain atau
Tauhid, namun mencicip dulu neraka . Na'dzubillah..
Subhanallah...
Apa
lagi yang kita tunggu? semoga kita tidak tergolong dalam orang yang
zhalim pada diri sendiri . semoga kita tergolong orang pertengahan atau
cermat maupun yang mendahului...masih terbuka peluang bagi kita bertobat
semasa di dunia. Tangisan Rintih si pentobat lebih Allah suka dibanding
tasbih si taat. Masih terbuka peluang bagi kita untuk belajar, masih
terbuka waktu untuk memperbaiki..
Semoga
Allah memberikan kita keridhoan-Nya dan memasukkan kita ke dalam
syurga-Nya yang tiada lelah, lesu dan tidur di dalamnya. Dan kita pun
mengucapkan “Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘anna al-hazan. Inna Robbana
laghofurun asy-Syakuur”
Aamiin
Wallahu’alam