Jumat, 21 Juni 2013

esq

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”

Sub
hanallah…

Allah menciptakan manusia dengan Fitrah yakni manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu Tauhid. Pada hakikatnya, tidak wajar jika manusia itu beragama tidak bertauhid, niscaya itu karena pengaruh lingkungannya. Sebagaimana yang disampaikan Nabi bahwa setiap bayi sebenarnya fitrah, Islam, namun ortunya yang ‘membentuk’ sang bayi itu nantinya….

Dan Allah memerintahkan kita untuk kembali menghadap kepada kefitrahan, berpaling kepada kemusyrikan menuju tauhid dengan mengikuti agama Ibrahim. Karena Islamlah jalan lurus menuju ridho Allah serta surga yang penuh kenikmatan.

Karenanya dalam menuju fitrah, yang telah dianugerahkan Allah , dengan bahasa “ESQ”, manusia mesti menjernihkan belenggu-belenggu yang mengekang fitrah, seperti fanatisme pendapat, kelompok dsb. Manusia mesti bertobat dan bertakwa , menjernihkan hati (Zero Mind Process) dengan istighfar.

Menghidupkan cahaya hati dan membangun mental dengan senantiasa mengingat Allah. Ingat di tiap episode kehidupan. Bukan saat dalam keadaan bahaya, ingat, lantas lupa saat telah selamat dari bencana. Bukan pula kala mendapat rahmat, kenikmatan, kesehatan maupun kemapanan malah disertai sombong dan angkuh , tidak bersyukur. Lantas kala ditimpa cobaan malah berputus asa.

Konsisten dalam zikir, mengingati-Nya ini yang bisa hati senantiasa terang dan tenag serta mental kuat tak mudah terpental.

Selain itu manusia mesti membangun personal strength , menjadi penegak sholat, karena sholat ialah sebaik-baik character building, juga pengendali hawa nafsu, tidak memperturutkannya dsb. Juga membangun sosial strength, menunaikan hak silaturahim, sedekah dan kebajikan pada kerabat dan yang berkebutuhan. Dst…

Subhanallah…

Allah ciptakan kita dari ketiadaan, lantas memberi kita rezeki dengan beraneka ragam kenikmatan, setelah waktu tiba kita pun dibangkitkan, lantas dari kubur pun kita kelak akan dibangkitkan, untuk kemudian amal kita diperhitungkan. subhanallah, Allah yang ciptakan, beri kenikmatan, mematikan dan menghidupkan. Lantas kenapa kita masih bergelimang dalam kemusyrikan dan ketidaktaatan?

Semoga Allah membantu kita menuju Fitrah.

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar