“Maka
hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak
ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”
Subhanallah…
Allah
menciptakan manusia dengan Fitrah yakni manusia diciptakan Allah
mempunyai naluri beragama yaitu Tauhid. Pada hakikatnya, tidak wajar
jika manusia itu beragama tidak bertauhid, niscaya itu karena pengaruh
lingkungannya. Sebagaimana yang disampaikan Nabi bahwa setiap bayi
sebenarnya fitrah, Islam, namun ortunya yang ‘membentuk’ sang bayi itu
nantinya….
Dan
Allah memerintahkan kita untuk kembali menghadap kepada kefitrahan,
berpaling kepada kemusyrikan menuju tauhid dengan mengikuti agama
Ibrahim. Karena Islamlah jalan lurus menuju ridho Allah serta surga yang
penuh kenikmatan.
Karenanya
dalam menuju fitrah, yang telah dianugerahkan Allah , dengan bahasa
“ESQ”, manusia mesti menjernihkan belenggu-belenggu yang mengekang
fitrah, seperti fanatisme pendapat, kelompok dsb. Manusia mesti
bertobat dan bertakwa , menjernihkan hati (Zero Mind Process) dengan
istighfar.
Menghidupkan
cahaya hati dan membangun mental dengan senantiasa mengingat Allah.
Ingat di tiap episode kehidupan. Bukan saat dalam keadaan bahaya, ingat,
lantas lupa saat telah selamat dari bencana. Bukan pula kala mendapat
rahmat, kenikmatan, kesehatan maupun kemapanan malah disertai sombong
dan angkuh , tidak bersyukur. Lantas kala ditimpa cobaan malah berputus
asa.
Konsisten dalam zikir, mengingati-Nya ini yang bisa hati senantiasa terang dan tenag serta mental kuat tak mudah terpental.
Selain
itu manusia mesti membangun personal strength , menjadi penegak sholat,
karena sholat ialah sebaik-baik character building, juga pengendali
hawa nafsu, tidak memperturutkannya dsb. Juga membangun sosial strength,
menunaikan hak silaturahim, sedekah dan kebajikan pada kerabat dan yang
berkebutuhan. Dst…
Subhanallah…
Allah
ciptakan kita dari ketiadaan, lantas memberi kita rezeki dengan
beraneka ragam kenikmatan, setelah waktu tiba kita pun dibangkitkan,
lantas dari kubur pun kita kelak akan dibangkitkan, untuk kemudian amal
kita diperhitungkan. subhanallah, Allah yang ciptakan, beri kenikmatan,
mematikan dan menghidupkan. Lantas kenapa kita masih bergelimang dalam
kemusyrikan dan ketidaktaatan?
Semoga Allah membantu kita menuju Fitrah.
Aamiin
Wallahu’alam