Subhanallah….
Berbagai
kerusakan yang nampak oleh mata baik di daratan maupun di lautan, ialah
akibat dosa dan kesalahan ummat manusia. Allah menguji manusia akibat
dosa-dosa yang diperbuat agar manusia kembali kepada Tuhannya dengan
benar-benar serta
menjauhi dosa-dosa. Dengan demikian, kenikmatan akan langgeng, bencana
akan lenyap, keadaan menjadi baik dan harapan jadi kenyataan.
Bahkan
manusia diperintah untuk mengadakan perjalanan dan memperhatikan
kesudahan kaum-kaum yang mendustakan, seperti kaum Nuh , ‘Ad , Tsamud ,
Luth dsb.
Itu
semua agar kita mengetahui sunnatullah itu, demi menguatkan kita,
mengistiqomahkan diri dalam Iman dan Islam. Sebab yang menanggung
kekafiran ialah diri sendiri, sedang yang akan menikmati ganjaran
keimanan dan kebaikan pun diri sendiri.
Allah
mengirim angin sebagai kabar gembira akan turunnya hujan dan juga
bermanfaat untuk pelayaran ataupun transportasi demi menjemput rezeki.
Begitupula lah Allah senantiasa menolong hamba-hamba-Nya yang beriman.
Wa kaa na haqqon ‘alaina nashru al-mukminin. “Dan Kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”
Karena
itu, mari kita kembali pada-Nya, jangan lekas berputus asa atas
kesalahan yang telah diperbuat. Hujan akan datang, jangan lekas
berputus asa. Bumi yang tadinya mati, bisa hidup kembali.
Karena
itu, hadapkanlah wajah pada hidayah sebab tak akan bisa hati mendengar
nasihat, tak akan bisa telinga mendengar seruan, tak akan dapat melihat,
bila telinga disumbat, bila mata ditutup, bila diri berpaling dari
dakwah dan hidayah.
Semoga Allah menetapkan hati untuk taat pada-Nya..
Aamiin
Wallahu’alam