Senin, 18 Maret 2013

mulia


Allah memuliakan Nabi Adam ‘alaihissalam dan keturunan-keturunan dibanding makhluk-makhluk lain dengan diberikannya akal pikiran, diturunkan kitab-kitab, diutusnya rasul, dan diberikan ilmu pengetahuan.

Allah mengunggulkan keturunan Adam dari seluruh
makhluk lainnya.

Sedangkan Iblis tak mau menghormati dan menghargai Adam karena 'latar belakang' manusia yang terbuat dari tanah.


Dia telah menetapkan diri sebagai musuh abadi manusia yang bertugas menyesatkan dari jalan-Nya.

Allah biarkan dan mempersilakan Iblis dan setan untuk mengerahkan segala kekuatan untuk lakukan upaya penyesatan, tetapi segala upaya itu tak akan berarti bagi orang-orang beriman.

Dan Allah telah cukup bagi hamba beriman sebagai Penjaga, Pelindung bahkan Pengampun dari tipu daya maupun makar setan…

Namun manusia itulah yang sering alpa dan lupa , ingat hanya waktu darurat.

Karena itu sebelum melakukan sesuatu ada anjuran untuk isti’adzah, memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syetan. Setelah berdosa sekalipun tetaplah beristighfar .

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Setan berkata, ‘Ya Rabbi, demi keperkasaan-Mu, aku senantiasa meyesatkan hamba-hambaMu selama nyawa mereka dikandung badan.’ Rabb Berfirman, “Demi Keperkasaan dan keagunganKu, Aku senantiasa mengampuni mereka selagi mereka meminta ampun.”

Dikatakan kepada Hasan Al-Basri, ‘Apakah salah satu diantara kami tidak merasa malu dari Tuhan-Nya, memohon ampunan dari dosa-dosanya kemudian diulangi lagi, beristighfar kemudian diulangi lagi? Beliau mengatakan, ‘Syetan berharap kalau menang dari kamu semua dengan ini, maka jangan bosan dengan istighfar…

Manusia adalah makhluk Allah paling mulia selagi dia tidak kafir. Karena itu, bagi pemula pintalah perlindungan-Nya. Saat prosesnya, teruslah bersama-Nya, bahkan bila sudah bersalah dan berdosa teruslah memohon ampunan-Nya janganlah berputus asa.

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar