Kamis, 17 Januari 2013

tafaqquh


Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika turun ayat , ILLA TANFIRU YU’ADZDZIBKUM ‘ADZABAN ALIMA… (jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah Menyiksa kamu dengan SIksa yang pedih…) (QS Taubah 39), ada beberapa orang yang jauh dari kota yang tidak ikut berperang karena mengajar kaumnya. Berkatalah kaum munafik: “Celakalah orang-orang di kampong itu karena ada orang-orang yang meninggalkan diri yang tidak turut berjihad bersama Rasulullah.” Maka turunlah ayat 122 surah at-taubah, yang membenarkan orang-orang yang meninggalkan diri (tidak turut berperang) untuk memperdalam ilmu dan menyebarkannya kepada kaumnya…

Sedangkan dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Mukminin, karena kesungguhannya ingin berjihad, apabila diseur oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam untuk berangkat ke medan perang, mereka serta merta berangkat meninggalkan Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam beserta orang-orang yang lemah. Ayat 122 turun sebagai larangan kepada kaum Mukminin untuk serta merta berangkat seluruhnya, tapi harus ada yang menetap untuk memperdalam pengetahuan agama…

Sehubungan dengan ayat ini Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu. memberikan penakwilannya bahwa ayat ini penerapannya hanya khusus untuk sariyah-sariyah, yakni bilamana pasukan itu dalam bentuk sariyah lantaran Nabi shalallahu alaihi wasalam tidak ikut. Sedangkan ayat sebelumnya yang juga melarang seseorang tetap tinggal di tempatnya dan tidak ikut berangkat ke medan perang, maka hal ini pengertiannya tertuju kepada bila Nabi saw. berangkat ke suatu ghazwah…

Subhanallah..

Intinya, muslim selalu mengisi hari-hari dengan hal-hal yang bermanfaat,, apakah itu berjihad, meninggikan kalimat Allah, mensyiarkan Islam, apalagi menuntut ilmu..

Tujuan mereka menuntut ilmu pun jelas bukan untuk memperoleh jabatan namun memperoleh warisan nabi itu , mengamal, mengajar, membina, membimbing, dan memberikan peringatan kepada masyarakat....

Menuntut Ilmu fardhu ‘ain hukumnya bagi setiap muslim dan muslimat…

“Barang siapa yang berjalan pada suatu jalan untuk mencari limu, maka Allah memberinya jalan menuju syurga.dansesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya pada orang yang mencari ilmu dengan sebab rela padanya. Dan sesungguhnya telah memintakan ampun pada seseorang yang ‘alim itu segala apa yang ada di langit dan di bumi sehingga aikan-ikan yang ada di dasar air. Sesungguhnya perbandingan antara orang yang Alim dengan orang Ahli Ibadah (bukan ahli Ilmu), itu sebagaimana keutamaan bulan pada malam bulan purnama atas semua bintang. Dan sesungguhnya ulama’ itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mereka itu mewariskan ilm. Maka barang siapa yang telah memiliki ilmu berarti ia telah mengambil bagian yang sempurna.”

Semoga Allah menanamkan semangat dalam diri untuk tafaqquh fiddin..

Aamiin..

Wallahu’alam..
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar