Minggu, 27 Juni 2010
Ramadhan dan 3 karakter Unggul
‘Gaung’ bulan Ramadhan telah berdengung di telinga kaum muslimin. Demam kerinduan akan bulan berkah itu sungguh telah melanda.
Kali ini membahas tentang Bulan Ramadhan dan Peningkatan Kualitas SDM.
Dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan bulan puasa sebagaimana yang terdapat dalam Surah al-Baqarah ayat 183-187 setidaknya ditemukan 3 kualitas manusia Unggul yang diharapkan dapat dibentuk pada bulan Ramadhan tsb yakni la’allakum tattaqun (ketaqwaan) , tasykurun (kesyukuran) dan yarsyudun (kecerdasan).
Jika 3 aspek tersebut dapat terbentuk dan diperoleh, maka insya Allah akan lahir manusia-manusia yang unggul:
Keunggulan Pertama,Ketaqwaan
Martabat dan kemuliaan manusia sesungguhnya ditentukan oleh seberapa besar kualitas ketaqwaannya. Oleh karena itu, Taqwa merupakan hal yang sangat esensial bagi kehidupan manusia. Sesuai dengan Firman Allah swt. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu..”(QS Al-Hujurat : 13)
Paling tidak ada 5 karakter yang terbentuk dan dapat menjadi indicator ketakwaan yang pada akhirnya dapat menjadi alat dalam peningkatan kualitas hidup
Pertama, semangat untuk menjalankan perintah Allah swt. Dalam puasa di bulan Ramadhan seorang muslim dilatih untuk mengikuti norma-norma yang ada, taat azas, taat peraturan mengenai ‘kepuasaan’, maksimal dalam menghindari hal-hal yang mengurangi nilai ataupun yang membatalkan puasa.
Subhanallah , akhirnya kala keluar dari bulan Ramadhan lahirlah insan-insan yang memiliki kesadaran untuk menaati hukum yang ada. Hingga terciptalah keteraturan dan ketertiban social akan semakin merebaklah rasa keamanan dan ketenteraman di dalam masyarakat. Insya Allah. Amin.
Kedua, sifat mandiri. Kemandirian merupakan factor penting dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Sebab Allah swt. Berfirman dalam al-Qur’an : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”(QS Ar-Ra’ad : 11). Puasa yang pada pelaksanaannya memang mandiri (tidak membutuhkan banatuan orang lain) insya Allah akan membawa seorang menjadi manusia mandiri. Manusia yang mendapat hidayah Allah, tidak mudah terprovokasi, tidak mudah dihasut , lebih asyik menjaga diri daripada orang lain dicaci, sehingga menggiring diri menjauh dari hal-hal yang merusak jati diri.
Ketiga, penegakan moralitas (akhlak Karimah). Perang yang efektif pada era milinemium ini yang selama ini digencarkan oleh musuh-musuh Islam ialah penghancuran moralitas dan budaya. Oleh karena itu, dengan adanya bulan Ramadhan manusia mampu untuk tidak berkata dusta, tidak berkata kotor, tidak menghasut , tidak bertengkar alias ternyata mampu menegakkan budi pekerti yang luhur , bisa santun dalam segala aspek kehidupan. Penegakan Moralitas inilah yang menjadi tonggak penyangga kekokohan bangsa. Sehingga terbentuklah bangsa yang tangguh, kokoh dan solid menghadapi berbagai tantangan.
Keempat, menumbuhkan rasa kepedulian social. Dalam Surah al-Baqarah ayat 177 Allah swt berfirman,” Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Artinya mukmin yang hebat ketakwaannya ialah mukmin yang mau dan mampu mengimplementasikan keimanannya dalam berbagai aktivitas-aktivitas social.
Kelima, rasa ukhuwah dan solidaritas.Allah swt. Berfirman “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imron :103). Ayat ini member petunjuk yang sangat indah tentang pentingnya rasa persaudaraan dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis dan maju. Dalam ramadhan kita terhindar dari hal-hal yang dapat membuat rasa persaudaraan itu rusak. Seperti mengolok-olok dan berprasangka buruk.
Paling tidak kelima karakter di atas yang diperoleh dari bulan Ramadhan nantinya dapat dilanjutkan kepada bulan-bulan lainnya.Insya Allah . Amin.
Keunggulan Kedua, kesyukuran.
Syukur merupakan salah satu sifat terpuji yang berangkat dari kesadaran bahwa apa yang terdapat dalam hidupnya merupakan bukti shohih kasih saying Allah Swt. Pada hamba-Nya. Paling tidak pada tingkat implementasinya ada 3 sisi yang harus dilakukan :
Syukur dengan hati,dengan adanya kesyukuran hati mengantarkan manusia untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan berapapun kecilnya nikmat itu.
Syukur dengan lidah, mengakui dengan perkataan bahwasanya sumber nikmat adalah Allah Azza wa Jalla. Ia selalu menyebut-nyebut nikmat itu hingga orang pun termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Sifat ini melahirkan hamba yang tahu diri dan rendah hati, layaknya Nabi Sulaiman as. “Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."(QS an naml :40).
Syukur dengan perbuatan, kesyukuran yang membangun karakter seseorang untuk melakukan aktivitas, kreativitas , karya-karya yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga,maupun masyarakat. Bekerja merupakan tanda syukur juga seperti firman Allah pada keluarga Daud as. “Bekerjalah wahai keluarga Daud sebagai tanda syukur.”(QS Saba’ : 13)
Berapa banyak contoh dalam kaum yang binasa karena tidak bersyukur, seperti kaum Aad dan Tsamud.
Pada ayat lain yang sering kita dengar bahwa dengan bersyukur juga Allah swt. Akan memberikan tambahan nikmat-nikmat lain. (QS Ibrahim:7).
Keunggulan ketiga, kecerdasan.
Salah satu tujuan puasa ialah pensucian jiwa. Apabila jiwa sudah bersih maka ia akan melahirkan 4 kecerdasan.
Pertama, kecerdasan intelektual. Dengan adanya kecerdasan ini manusia akan dapat mengetahui benar dan salah, logis dan tidak logis dan berusaha menegakkannya. Kecerdasan ini amat diperlukan untuk perkembangan iptek dan kesejahteraan masyarakat.
Kedua,kecerdasan moral. Dapat membedakan baik dan buruk, jujur dan khianat , maupun santundan brutal.Kecerdasan ini membawa masyarakat ke budaya santun dan taat hukum serta tertib.
Ketiga, kecerdasan estetika. Dapat membedakan mana yang indah mana yang jelek serta serasi atau tidak serasi. Keindahan , kebersihan, kerapian lahir dari kecerdasan ini.
Keempat, kecerdasan religious. Kecerdasan yang membawa pemahaman dan pengamalan agama yang benar hingga menjadikan agama sebagai spirit motivasi hidupnya. Lahirlah manusia-manusia ikhlas, tulus, setia, jujur dsb yang baik-baik.
Penutup
Demikianlah salah satu kedahsyatan bulan Ramadhon hingga Rasulullah saw. Bersabda bahwa seandainya umatku tahu apa yang terkandung dalam ramadhon niscaya mereka mengharapkan Ramadhon sepanjang tahun. Insya Allah Ramadhon akan menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita untuk menjadi insan yang unggul.
Wallahua’alam
Semoga kita sukses dalam RAMADHAN kali ini. Washolallahu ‘ala Muhammad. Amin.
Kitabatu at-tilmidz
Ishlah al-Medaniy
Menunggu sms tausiyah / hadist / motivasi darimu : 06191223425
Visit Me :
http://islahforyouall.blogspot.com/
http://islahuddinp.blogspot.com/
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)