Rabu, 12 April 2017

Allah Yang Selalu Menjaga


Waktu matahari sepenggalahan naik (Ađ-Đuĥaá):1-3 - Demi waktu matahari sepenggalahan naik - dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah merasa kurang enak badan sehingga beliau tidak shalat malam selama satu atau dua malam. Seorang wanita datang kepada beliau seraya berkata : “Hai Muhammad, aku melihat setanmu (yang dia maksud ialah Jibril) telah meninggalkan engkau.”Maka Allah menurunkan ayat 1-3 surah adh-Dhuha yang menegaskan bahwa Allah tidak Membiarkan Muhammad dan tidak Membencinya.

Dalam berbagai riwayat pun dijelaskan hal yang senada, bahwa musuh-musuh Islam menteror Nabi dan ummat Islam bahwa Nabi telah ditinggalkan Allah. Tidak dipedulikan lagi. Dan surah adh-Dhuha turun sebagai jawaban atas tuduhan kaum kafir Makkah itu.

Bahwa Dakwah Rasulullah , dakwah Islam dijamin tidak akan pernah ditinggalkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bahkan Allah janji Memberikan nikmat kepada para rijalnya.

Allah Mengingatkan bagaimanan kehidupan Nabi yang senantiasa dalam perlindungan , hidayah dan bimbingan Allah.

Begitu juga diingatkan pula lah agar dakwah ini senantiasa dijaga, dilindungi dan diberi rahmat Allah para pelaku dakwah harus memperhatikan orang-orang yang yatim atau lemah. Itu sebabnya di dalam ayat 9 disebutkan “anak yatim” karena menurut Ali al-Shobuni karena mereka adalah kelompok masyarakat yang tidak mendapatkan pembelaan.

Para dai juga mesti bersikap kasih sayang terhadap para peminta disebabkan kepapaan. Jika ada orang yang meminta maka sebaiknya kita memberinya sesuatu yang membuatnya berbahagia atau setidaknya menghilangkan sedikit bebannya. Jika seandainya kita belum mampu atau tidak memberinya apapun maka sebaiknya kata-kata yang baiklah yang kita berikan kepadanya.

Dan juga tahaddust bin-ni’mah , menyebut-nyebut nikmat Allah. Bersyukur pada Allah atas segala nikmat yang Allah berikan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

“Menyebut-nyebut nikmat Allah adalah bersyukur, meninggalkannya adalah kufur. Barang siapa tidak bersyukur terhadap yang sedikit, maka dia tidak akan bersyukur kepada yang banyak. Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak akan bersyukur kepada Allah. Berjamaah adalah berkah, sedangkan berpecah adalah azab.”

Subhanallah…

Ibnu Katsir berkata, “Dianjurkan bertakbir dari akhir surah Adh Dhuha sampai akhir surah An Naas. Para ahli qiraa’at menyebutkan, bahwa hal itu termasuk sunnah yang ada riwayatnya, dan mereka menyebutkan alasan mengucapkan takbir dari awal surah Adh Dhuha, yaitu bahwa ketika wahyu terlambat turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan terputus selama waktu tersebut, kemudian malaikat datang dan menyampaikan wahyu kepada Beliau, “Wadh Dhuhaa-Wallaili bidzaa sajaa.” Yakni surah Adh Dhuha sampai akhirnya, maka Beliau bertakbir karena gembira dan senang.” Ibnu Katsir berkata pula, “Riwayat tersebut tidak diriwayatkan dengan isnad yang dapat dihukumi shahih maupun dha’if, wallahu a’lam.”

Semoga Allah meneguhkan kita di jalan kebaikan..

Allahu Akbar !!
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar