Rabu, 03 Mei 2017

An-Nas

Al-Quran diawali dengan surah Pujian diakhiri dengan surah meminta perlindungan. Dalam hidup senantiasalah memuji-Nya dan memohon perlindungan-Nya....

Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Dia adalah Sang Raja Diraja para manusia, Dia yang menguasai da
n mengatur semua urusan manusia. Tak ada sesuatu pun yang bisa keluar dan menghindar dari kerajaan-Nya. Dzat satu-satunya yang berhak disembah manusia, tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung pada-Nya dari setan yang senatiasa bisikkan kejahatan saat diriku lalai dan setan yang bersembunyi kala nama Allah disebut. Setan yang selalu bisikkan ragu dan kejahatan dalam dada, meniupkan kemaksiatan, kerusakan dan penyelewengan di hati para manusia. Aku berlindung dari setan-setan baik dari jin yang kafir maupun dari golongan manusia yang terlihat.

Selasa, 02 Mei 2017

Terhindar dari Pendengkian

Waktu Subuh (Al-Falaq):5 - dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".

Ibnu Qoyyim saat mentadabburi ayat ke 5 surah al-Falaq mengatakan bahwa penyebar panyakit ‘ain adalah pendengki jenis tertentu. Ia lebih berbahaya dibanding pendengki biasa. Oleh karena itu surat ini hanya menyebut pendengki tanpa menyebut penyebar penyakit ‘ain karena lebih umum. Sebab, setiap penyebar penyakit ‘ain pasti pendengki, dan tidak setiap pendengki adalah penyebar penyakit ‘ain. Maka apabila seseorang meminta perlindungan dari kejahatan pendengki berarti telah mencakup penyebar penyakit ‘ain. Ini adalah salah satu keumuman, kemukjizatan dan keindahan bahasa al-Quran Al-Karim.

Menurut beberapa riwayat bahwa turunnya surah al-Falaq dan An-Nas sekaligus untuk melindungi Nabi dari guna-guna, sihir , kedengkian para musuh Islam.

Adapuan beberapa keistimewaan surah ini antara lain :

“Tahukah engkau ayat-ayat yang telah diturunkan malam ini, tidak pernah ada yang menyerupainya sama sekali? Kemudian beliau mengatakan: Qul A’udzubirobbil falaq wa Qul A’udzubirobbinnas” (HR Muslim)

‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan saya untuk membaca al-Mu’awwidzat tiap selesai shalat.” (HR. Abu Dawud)

“Wahai ‘Uqbah, bacalah keduanya setiap kamu tidur dan bangun. Tidaklah seseorang bisa meminta atau berlindung dengan seperti keduanya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Khuzaimah)

Subhanallah..

Kedengkian dan sihir serta guna-guna dapat ditangkal dengan memohon perlindungan pada-Nya. Karena itu mari berlindung pada-Nya dari kejahatan-kejahatan makhluk-Nya. bahkan Al-Hasan Al-Bashri berkata : “Jahannam dan iblis beserta keturunannya termasuk apa yang telah Dia ciptakan.”

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari yang namanya kejahatan dan keburukan.....

Senin, 01 Mei 2017

Mencintai al-Ikhlash

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum musyrikin meminta penjelasan tentang sifat-sifat Allah kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dengan berkata: “Jelaskan kepada kami Sifat-sifat Rabb-mu.” Surah al-Ikhlas berkenaan dengan peristiwa tersebut.

Sedang dalam riwayat lain dikemukakan bahwa beberapa orang Yahudi, di antaranya Ka’b bin al-‘Asyraf dan Hayy bin Akhthab, menghadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam. Mereka berkata : “Hai Muhammad, lukiskan sifat-sifat Rabb yang Mengutusmu.” Surah al-Ikhlas berkenaan dngan persitiwa tsb.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Ahzab berkata : “Lukiskan Sifat Rabb-mu kepada kami.” Maka datanglah Jibril menyampaikan surah al-Ikhlas yang melukiskan Sifat-Sifat Allah.

Subhanallah..

Dahhak meriwayatkan bahwa orang-orang musyrik mengutus kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam Amir bin Tufail, menyampaikan amanah mereka kepada Nabi, ia berkata: "Engkau telah memecah belahkan keutuhan kami, memaki-maki "tuhan" kami, berubah agama nenek moyangmu. Jika engkau miskin dan mau kaya kami berikan engkau harta. Jika engkau gila kami obati. Jika engkau ingin wanita cantik akan kami kawinkan engkau dengannya". Nabi menjawab:
.
Artinya:
"Aku tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah Rasul Allah, mengajak kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah Allah Yang Maha Esa", kemudian mereka mengutus utusannya yang kedua kalinya dan bertanya kepada Rasulullah. Terangkanlah kepada kami macam Tuhan yang engkau sembah itu. Apakah Dia dari emas atau perak?", lalu Allah menurunkan surah al-Ikhlas (HR. Dahhak)

Surah nan sering juga disebut surat Tauhid ini mengandung 4 ayat tentang Ketuhanan dan Keesaan Allah. Jadi, bila manusia mencintai dan mentadabburi surah al-Ikhlas pastilah ia akan dicintai dan semakin paham akan Keesaan Allah. Bahkan sudah banyak manusia yang menjadi muallaf karena mentadabburi surah al-Ikhlas, karena al-Ikhlas mudah dibaca dan dipahami.

Bahwa Allah itu Maha Esa, Tempat memohon dan meminta, tempat bergantung segala sesuatu. Tidak beranak dan diperanakkan. Ibnu 'Abbas berkata: "Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa ‘alaiahissalam dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa Al Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.” Dan Tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia.

Dalam surat al-Ikhlas, ummat Islam mengenal Tauhid Rububiyah, Asma Washifat maupun Uluhiyah. Surah al-Ikhlas bersama al-Kafirun ialah duet yang sering dibaca dalam sholat-sholat untuk memurnikan Tahuid. Selain itu, dalam surah al-Ikhlas juga, ulama lain juga membagi Tauhid menjadi Tauhid Dzat, Tauhid Sifat dan Tauhid Af’al.

Subhanallah..

Dan Nilai al-Ikhlas sama seperti sepertiga al-Quran.....

Dari Abu Sa’id (Al Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang ’Qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Quran”. (Hadis Riwayat Bukhari no. 6643)

Dalam sebuah riwayat Rasulullah pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya: “Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur’an dalam jangka masa dua-tiga menit?” Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah Ummar mengatakan bahwa adalah mustahil untuk mengkhatam Quran dalam begitu cepat.

Kemudian Ali bin Abi Thalib mengangkat tangannya. Umar berkata kepada Ali bahwa Ali (yang saat itu masih kecil) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Ali membaca surah Al-Ikhlas tiga kali…

Subhanallah…
Semoga Allah senantiasa memperkuat Tauhid kita dan juga semoga kita belajar dan mencintai surah al-Ikhlas.