Kamis, 13 Juni 2013
ujian
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang yang berada di kota Mekah yang telah masuk Islam, mendapat surat dari sahabat-sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam yang berada di Madinah. (Isi surat tersebut menyatakan) bahwa keislaman mereka tidak akan diterima kecuali jika mereka berhijrah. Maka berhijrahlah mereka ke Madinah. Akan tetapi mereka dapat disusul oleh kaum musyrikin , sehingga digiring kembali ke Mekah. Setelah itu turun ayat an-Ankabut 1-2 , orang-orang yang berada di Madinah mengirim surat kembali kepada mereka yang menegaskan bahwa Allah telah Menurunkan Ayat berkenaan dengan keadaan mereka. Dalam ayat itu dikemukakan bahwa hijrah dan segala penghalangnya adalah ujian terhadap keimanan mereka. Mereka pun berangkat kembali berhijrah dan bertekad untuk memerangi orang-orang yang menghambatnya. Pada waktu itu kaum musyrikin mengikuti kaum Muslimin yang berhijrah itu, dan karenanya mereka pun memerangi kaum musyrikin itu. Sebagian dari kaum Muslimin ada yang terbunuh dan sebagian lagi dapat menyelamatkan diri..
Subhanallah…
Manusia, apalagi yang menyatakan diri sebagai yang beriman akan mendapatkan ujian. Semakin tinggi keimanannya maka semakin kencang angin ujian.
Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?” Nabi menjawab, “Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa.” (HR. Bukhari)
Subhanallah..
Allah memberikan ujian bagi hamba-Nya, karena ingin mengetahui jawaban apa yang diberikan hamba-Nya, suara apa yang kemudian keluar dari mulut sang hamba.
Allah berfirman kepada malaikat-Nya:
“Pergilah kepada hamba-Ku. Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian/bala’ kepadanya Aku cinta (Uhibbu) mendengar suara (munajat)nya” (HQR Thabrani)
Qatadah saat mentadabburi ayat 3 surah al-Ankabut mengatakan, “Supaya Allah mengetahui siapa yang benar dan siapa yang dusta, siapa yang taat dan siapa yang durhaka. Dahulu ada ungkapan yang menyatakan “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu ditempa sebagaimana emas yang diuji kemurniannya dengan api. Dan ada pula ungkapan yang menyatakan: ‘Ujian itu seperti dirham (coin perak). Yang palsu diambil oleh orang yang buta, sedang yang melek melihatnya.”
Semoga kita lulus dari ujian dengan nilai terbaik
Aamiin
Wallahu’alam


Langganan:
Posting Komentar (Atom)