Syuro UKMI ialah salah satu pembeda UKMI dengan UKM lain. Syuro UKMI adalah musyawarah yang benar-benar diupayakan penjagaan nilai-nilai Islami. Berikut ialah urutan-urutan yang biasanya menjadi standar (setidaknya yang saya tahu dan ingat saat menulis ini) dalam sebuah syuro UKMI selama saya menjadi pengurus UKMI
- Sebelum musyawarah hendaknya mengetahui maksud dan tujuan syuro tersebut (walaupun secara global). Karena suatu buku tentu memiliki tema.
- Mempersiapkan tempat syuro yang tenang dan kondusif. Ada hijab, sehingga ada batas antara peserta syuro ikhwan dan akhwat sehingga tidak dapat melihat pihak satu (ikhwan) dan pihak lain (akhwat)
- Memastikan jumlah peserta syuro minimal. Adapun syuro minimal sekali dihadiri oleh satu ikhwan dan dua orang akhwat. Syuro tidak dapat digelar bila satu ikhwan dengan satu akhwat ataupun satu akhwat dua ikhwan. Inilah nilai-nilai Islam yang harus ditanam. Bahwasanya khalwat dapat mendatangkan maksiat. Ingat, yang diperintah tak hanya melakukan maksiat tapi perintah menjauhi.
- Pemimpin syuro bertanya kepada peserta memastikan apakah syuro dapat dimulai
- Pemimpin syuro memulai syuro dengan salam kemudian mengingatkan peserta untuk senantiasa bersyukur kepada Allah serta bersholawat kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam serta beberapa kalimat yang dapat meningkatkan semangat dan fokus peserta.
- Mengajak peserta memulai syuro secara formal dengan lafaz Basmallah
- Pembacaan quran (Tilawah Quran) oleh salah satu peserta syuro. Terkadang boleh diikuti dengan artinya ataupun tadabbur mengenai ayat tersebut
- Pemimpin syuro bertanya kepada seluruh peserta syuro apakah ada yang ingin memberikan taujih atau tausiah singkat demi meningkatkan kekuatan ruhiyah karena ‘pejuang-pejuang’ Islam digerakkan karena kekuatan ruhiyah yang membuncah dalam jiwa. Sehingga Taujih diharapkan sangat ada.
- Setelah Taujih selesai dan diingatkan kembali point-pointnya, Pemimpin Syuro bertanya kepada seluruh peserta untuk mengusulkan agenda syuro yang akan dibahas hari ini. Perbedaan syuro dengan ‘rapat’ lain ialah di sisi adanya “Kesepakatan” di antara seluruh peserta syuro. Bila ada yang kurang sepakat maka akan diadakan proses saling memahami antar perbedaan pendapat itu dengan mengajukan penguatan, serta pandangan yang pada akhirnya diharapkan seluruh peserta sepandangan atau satu keputusan.
- Setelah usulan-usulan agenda muncul dan disepakati bersama. Maka dimulailah berdasarkan urutan yang telah disepakati. Adapun contoh agenda-agenda syuro : Konsolidasi, pembahasan inti dan terakhir HYB (Hal yang Berkembang)…..
- Laksanakan Syuro sesuai yang disepakati dan senantiasa menjaga nilai-nilai keislaman
- Syuro mengakhiri syuro ada baiknya mengulang kembali poin-poin penting dan hasil-hasil kesepakatan dalam syuro
- Akhiri syuro dengan syukur kepada-Nya dan membaca doa kifaratul majelis "Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik"
Bersambung…………..
catatan :Bila ada yang terlewat atau kurang boleh ditambahi ya bagi yg juga sudah 'berpengalaman'
Islah, Seorang Manusia
