Sabtu, 25 Februari 2012

Ikhwah Simple

Lihatlah Ikhwah / akhwat simple !!
Yakni ikhwah yang sesuai fitrah. Bukan yang menurut pikiran atau perasaan (saja). ‘Kita yang menurut pikiran’ ialah yang sering menipu, sering diada-adakan. ‘Kita menurut perasaan’ ialah kita yang kerap menjadi beban. ‘ kita yang sesuai fitrah’ ialah kita yang selalu condong kepada tauhid. Kepada Allah. Condong pada perbaikan dan kebaikan. ‘kita menurut pikiran dan perasaan’ ialah kita yang relativistik, sering berubah-ubah, selalu goyang mengikut arus kehidupan, sehingga bisa saja hanyut dan tersesat entah kemana.
Lihatlah ikhwah/akhwat simple !!!

Kita yang sesuai fitrah, apa adanya. Insan yang bebas merdeka. Tidak didominasi makhluk lain. Insan yang bebas merdeka, yang menyembah hanya pada Allah semata. Condong kepada kebenaran, perbaikan dan kemuliaan.
Sederhana….
Adapun beberapa sifat ikhwah simple ialah
S.ikap yang benar,
I.stighfar kegemaran,
M.enjaga kehormatan,
P.erbaiki diri terus menerus,
L.uas jaringannya dan
E.tos yang baik dalam kerjanya.
  • Sikap yang Benar
Sikap (attitude) merupakan suatu kecenderungan perasaan terhadap suatu objek. Nah, Ikhwah simple memiliki Sikap yang benar dan tepat dalam berbagai hal. Dia mengerti bahwa pada hakikatnya bahwa kita tidak terpengaruh oleh apa yang terjadi, namun terpengaruh atas pikiran (yang kemudian melahirkan sikap) terhadap apa yang terjadi. Oleh karenanya, dia selalu berusaha menentukan sikap yang benar.
Dia selalu berbaik sangka kepada Allah. Karena dia sadar bahwa Allah itu bergantung pada prasangka hamba-Nya pada-Nya.
Misalnya, Dia bersandar akan suatu hadist “Perumpamaan dunia di akhirat adalah ibarat salah seorang kalian mencelupkan jarinya ke dalam samudra, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya ketika keluar darinya?”. Oleh karenanya kebahagiaan dunia dan akhirat yang diingininya. Namun, dalam mencapai bahagia di dunia, ia tak ingin merusak kebahagiaan di akhiratnya. Dia tidak ingin terlaknat di dunia dikarenakan ketidakinginannya untuk senantiasa berusaha mendekatkan dirinya pada Allah.
Dia bahkan menjadikan akhirat sebagai impian terbesarnya. Karena ia ingat akan hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi “Siapa yang menjadikan akhirat adalah angannya, maka Allah menjadikan rasa kecukupan di hatinya, Allah mengukuhkan tekadnya, dan dunia mendatanginya dalam keadaan hina. Siapa yang menjadikan dunia adalah angan terbesarnya maka Allah menjadikan keserbakekurangan di antara kedua matanya, Allah melemahkan tekadnya, dan dunia tidak mendatanginya kecuali apa yang telah tertulis untuknya.” Meskipun begitu, ia tidak lantas melupakan dan melepas kebahagiaan dunianya. Dia sadar bahwa melalui dunia terlebih dahulu-lah baru menjumpai akhirat.
Orientasi inilah yang membuatnya bijak dalam menentukan sikap. Sikapnya selalu dilakukannya berbanding lurus dengan garis kebenaran, kebijakan dan tepat. Standar ‘kebenaran’ itulah yang didapatkan dalam al-Quran dan Hadist. Sehingga ia berusaha untuk senantiasa dekat dengan al-Quran dan Hadist. Sehingga dapat menentukan sikap yang tepat.
  • Istighfar Kegemaran
Manusia tidak pernah luput dari kesalahan baik itu kesalahan vertikal maupun horizontal. Kesadaran akan kesalahan ini yang membuat ikhwah simple menjadikan istighfar sebagai kegemarannya. “Sungguh tiap-tiap penyakit itu ada penyakit ada obatnya dan obat dari dosa adalah istighfar (memohon ampun kepada Allah).” (HR ad-Dailamy)

Dia sadar bahwa masalah-masalah itu selalu ada. Mungkin masalah tersebut sebagai pelebur dosa yang pernah dilakukannya atau juga dapat juga sebagai teguran akan banyaknya dosa telah dilakukan. Sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengingatkan bahwa Ali bin Abi Thalib RA. Berkata, “Suatu bencana tidak akan diturunkan kecuali karena dosa, dan ia tidak dihilangkan kecuali dengan tobat.”
Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam yang ma’shum sendiri pun mencontohkan dan mengajarkan pentingnya istighfar sebagai kegemaran harian. Rasulullah saw. Bersabda ,”Wahai manusia,bertaubatlah engkau kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali setiap hari.” (HR Ibn Hibban)
Ikhwah simple tahu bahwa Istighfar merupakan sarana tepat untuk membuka jalan keluar bagi tiap permasalahan yang ada dan mengundang rezeki tanpa terduga. “Barangsiapa yang memperbanyak istighfar, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan menjadikan setiap kebingungannya sebagai kelapangan, memberi jalan keluar dari setiap kesulitan dan memberinya rezeki tanpa diduga.”
Imam Ibnu Taimiyah berkata: Saat ada masalah yang amat pelik dan rumit, yang sampai membuatku merasa “buntu” dan seakan terkunci pemecahannya bagiku, maka akupun langsung beristighfar kepada Allah sebanyak 1000 kali atau lebih atau kurang, sampai Allah membukakan dan memecahkannya untukku.
Sehingga bila ada masalah, dia akan menghilangkan semua itu salah satu dengan memperbanyak istighfar. (Alright!) Alright (Alright!)

  • Menjaga Kehormatan
Ikhwah simple senantiasa menjaga kehormatannya. Dia berusaha tak emosional karena teringat akan hadist “Siapa yang menahan kemarahannya, padahal ia mampu melampiaskannya, niscaya Allah akan memanggilnya di hadapan sekalian makhluk pada hari Kiamat hingga Dia memberi kesempatan kepadanya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.”
Dia menghindari meminta-minta karena Allah Mencukupkannya. Dia tidak meminta-minta penilaian orang , karena Allah yang menilainya. Dia menjaga kehormatannya.
Selain itu, dia juga menjaga kehormatan orang lain apalagi saudara semuslim. Muslim yang baik ialah orang muslim lain selamat (salim) dari kejahatannya, termasuk kehormatannya. Ikhwah simple sadar akan keutamaan menjaga dan membela kehormatan saudaranya, “Barangsiapa membela kehormatan saudaranya, Allah akan menjauhkan neraka dari wajahnya pada hari kiamat.” (HR Tirmidzi).

Bahkan andaikata ia menemui aib atau cacat dari saudaranya , maka segeralah ia untuk menutupinya. “Tidaklah seorang muslim melihat aurat (cacat) saudaranya lalu menutupinya, kecuali ia pasti akan masuk surga” (HR ath-Thabrani). Itulah Ikhwah simple.
Menjaga pandangannya, menghindari mencari-cari kelemahan atau aurat saudaranya apalagi menyebarkannya.
  • Perbaiki Diri Terus Menerus
Ikhwah simple tahu bahwa kesempurnaan ialah bukan punyanya. Namun, berjalan ke arahnya merupakan keniscayaan baginya. Oleh karena itu, ia terus menerus dalam perbaikan.
Walau sering jatuh bangun di dalam usahanya namun semangat untuk selalu memperbaiki diri tetap menyala.
Ia selalu meng-upgrade dan meng-update diri tanpa henti. Ikhwah simple ialah orang yang selalu hijau, belum matang karena saat ia merasa ia sudah matang, maka itulah detik-detik baginya menjelang pembusukan.
  • Luas Jaringannya
Ikhwah simple sosok cerdas secara emosional. Dia pun diterima oleh banyak orang. Hablum minannas nya baik. Itu sederhananya. Dia paham memiliki amanah sebagai pembawa risalah menebar rahmah (rahmatan lil ‘alamin).
Jaringan pertemanannya luas karena hubungannya didasari rasa ikhlas. Tidak berteman hanya karena keuntungan pribadi atau kelompok semata. Hubungannya semacam simbiosis mutualisme.
Sosok ikhwah simple senantiasa merawat dan menambah luasnya jaringan persahabatannya.

Dalam membina jaringan, ia senantiasa bersih batin maupun lahir. Dengan demikian, orang pun suka dengan dirinya. Selain itu, dia menerima apa pun keadaan sahabatnya. Sikapnya itu ibarat obat, pahit di awalnya tetapi manis di akhirnya.
  • Etos yang baik dalam kegiatan
Dalam setiap kegiatannya atau amanah yang diemban, ada semacam semangat untuk menyempurnakan segala sesuatunya dan menghindari kerusakan sehingga setiap pekerjaannya diarahkan untuk meminimalisir bahkan menghilangkan sama sekali cacat dari kerjanya (no single defect!). Sikap ini sering dikenal dengan ihsan. Senada dengan kata ihsan, dalam Islam dapat ditemukan juga kata itqan, yang berarti proses kerja yang sangat bersungguh-sungguh, akurat dan sempurna. Itulah mengapa ikhwah simple selalu menunjukkan etos dalam amanah atau bekerja , menghasilkan secara sungguh-sungguh tidak medioker. Head (kekuatan pikiran), Heart (kekuatan perasaan) dan Hand (kerja) akan terasa kurang bila tidak dibumbui oleh Hard Working (Semangat). Itulah yang terdapat dalam ikhwah simple .
Semaksimal mungkin ia melaksanakan tugas ataupun kepercayaan yang telah dipercayakan padanya.

Itulah beberapa sifat dari ikhwah simple menurut penulis. Terinspirasi dari bacaan buku dan gabungan sifat beberapa teman-teman ataupun tokoh-tokoh yang menurut penulis sungguh luar biasa (Semoga penulis dapat seperti mereka sifatnya) serta dari sebuah lagu yang cukup popular.
He is enjoy his life or they are enjoy their life.
Lihatlah ikhwah simple !!

Ayo berusaha menjadi sepertinya.
Wallahu musta'an
Islah , seorang Manusia

Foto : Rihlah Bareng Teman, 6 Desember 2015. Binjai 

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar