Al-Iskafi
mengatakan bahwa bualan dan kebohongan yang dibuat oleh orang-orang
musyrik atas nama Allah sesungguhnya didorong dua hal : prasangka dan
hawa nafsu. Keduanya tertera di dalam firman Allah:
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak
kamu ada-adakan. Allah tidak menurunkan suatu keterangan apapun untuk
(menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangka-sangkaan dan
apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka.” (QS An-Najm 23)
Dan kedua hal itu pula yang menghalangi orang-orang musyrik dari mengikuti kebenaran.
Subhanallah…
Mari
jangan mau lagi hidup dalam dorongan sangka dan hawa nafsu serta
senantiasa tertipu oleh setan yang gemar menipu. Lebih baik kita hidup
dalam naungan wahyu dan ilmu. Hidup pun tidak akan sesat dan keliru.
Telah
datang hidayah dari Tuhan semesta melalui Rasul-Nya yang terjaga dari
segala dosa, maka mari ikuti ia, mendapat petunjuk itu niscaya. Selain
al-Quran yang merupakan mu’jizatnya sepanjang masa. Segala aqwaal, af’al
dan taqrir beliau adalah sunnah, yang menjadi hujjah.
Semoga
kita terhindar dari sifat-sifat kaum jahiliyah, yang nyeleneh terhadap
Allah. Membuat berhala-berhala, sebagai perantara. Menganggap Allah itu
berbagi kuasa, menjadikan monumen orang-orang sholih baik yang namun
ujung-ujungnya menganggap ‘berhala’ itu memberi manfaat dan bahaya Dan
lain sebagainya.
Semoga Allah menjadikan kita hidup senantiasa dalam naungan al-Quran dan Sunnah.