Rabu, 27 Maret 2013

"dengan kata-kata yang lemah lembut"


Allah ‘Azza wa Jalla Berfirman :

“Maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut”

Menurut Shalih al-Mughamisi, yang dimaksud dengan lemah lembut di sini ialah dalam hal metode dan cara penyampaian, bukan dalam hal isi dan key
akinan.


Yahya bin Muadz kala mendengar seseorang membaca ayat ini 44 surah Thaha ini, menangis dan berkata : “Ya Tuhanku, ini adalah kelembutanMu kepada orang yang berkata: ‘Aku adalah tuhan!’ Lalu, bagaimanakah kelembutanMu kepada orang yang berkata: ‘Engkau adalah Tuhan yang berhak disembah?!’ Ini adalah kelembutanMu kepada orang yang berkata: ‘Aku adalah tuhanmu yang maha tinggi.’ Bagaimana dengan orang yang berkata: ‘Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi’”…

Masya Allah , Allah memerintahkan Nabi Musa ‘alaihissalam dan Nabi Harun ‘alaihissalam untuk bertemu Fir’aun dan berbicara dengan tutur kata yang lembut dan baik tanpa harus berkata keras dan kasar agar dakwah mereka bisa diterima . Tutur kata yang lembut dari manusia terbaik kepada manusia terjahat. Jadi kewajiban para dai adalah bersikap lembut dalam menyampaikan dakwah..

Masya Allah

Jadi, seorang dai ialah yang sosok yang senantiasa memohon kepada Ilahi agar mendapatkan kelapangan dada dalam usahanya, dan dimudahkan dalam urusannya. Tidak cukup aktivis dengan aktivitasnya kecuali mesti dilengkapi dengan mesra-Nya dengan Tuhannya.

Mereka tak akan lengkap bila berdakwah mengajak “kepada-Nya”, berbicara “tentang-Nya” kepada manusia, namun enggan berbicara “dengan-Nya”.

Selain itu dai juga berdoa dan berupaya menggunakan lisan yang fasih, metode yang terbaik agar dakwah dapat dicerna dan diterima dengan sempurna. Dan dai juga berupaya agar melaksanakan tugasnya dengan berjama’ah, amal jama’i bersama saudara-saudaranya..

Dakwah harus dilakukan dengan hikmah dan lembut, bukan langsung dengan sikap keras. Tidak dimulai dari konfrontasi, sebab bila demikian tentu hasil yang dimaksud , tidak akan sempurna dicapai dan diraih.

Lihatlah meskipun dalam Ilmu Allah ta’ala pasti sudah mengetahui bahwa Fira’un tidak akan tunduk, Allah beri tuntunan kepada Rasul dan siapa saja yang pelanjut perjuangannya bahwa langkah pertama bukanlah sikap menantang…

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar