Senin, 18 Maret 2013

cinta sholihin


Dalam tafsir al-Qurthubi, mengenai penggalan ayat 18 surah al-Kahfi yang berbunyi
“Sedang anjing mereka membuka lengannya di depan pintu gua.” (Qs Al-Kahfi:18)
Dikatakan : “Kalau anjing saja bisa mendapatkan derajat yang tinggi karena persahabatan dan
pergaulannya dengan orang-orang yang shalih dan para wali. Sehingga Allah ‘Azza wa Jalla pun menceritakan kisahnya di dalam kitab suci-Nya. Bagaimana kira-kira dengan orang-orang mukmin yang bertauhid dan suka bergaul dengan para wali dan orang-orang shalih? Bahkan hal ini bisa menjadi hiburan dan penenang hati bagi orang-orang yang teledor dalam menjalankan perintah tetapi sangat mencintai Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam dn keluarganya..


Masya Allah..
Begitulah pengaruh cinta dan pergaulan. Sedangkan hewan anjing saja mendapat kemuliaan karena itu apalagi manusia kala mencinta para pecinta-Nya…

“Seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana menurut anda tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia tidak bisa menjangkau (amalan saleh) mereka?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dia cintai.” (HR. Al-Bukhari no. 5703 dan Muslim no. 2640)

“Ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Kapankah hari kiamat terjadi wahai Rasulullah?” beliau menjawab, “Apa yang telah kau persiapkan untuknya?” Laki-laki itu menjawab, “Aku tidak mempersiapkan banyak shalat, puasa, ataupun sedekah, namun aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Maka beliau bersabda: “Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai.” (HR. Al-Bukhari no. 5705 dan Muslim no. 2639)

Berkumpul Dan cinta dengan orang-orang sholeh itu merupakan salah satu resep obat hati. Dan Cinta jualah yang akan mengerakkan raga untuk tunduk dan patuh pada yang dicinta.

Karena itu cintailah orang sholeh, ulama, dai , dan jangan mencari-cari kesalahan, membenci , apalagi mencaci maki …

Imam Syafi’i dengan tawadhu (rendah hati) berkata: “Aku cinta dengan orang sholeh meskipun aku bukan termasuk orang sholeh. Semoga kecintaanku menjadi syafa’at untukku di akhirat kelak. Dan aku benci dengan orang yang suka berbuat maksiat, meskipun aku sama-sama suka berbuat maksiat.”

Mendengar perkataan gurunya yang tawadhu, maka Iman Ahmad bin Hambal berkata: “Engkau cinta dengan orang sholeh dan engkau bagian dari orang sholeh, dari engkau kelak syafaat akan kami dapatkan. Engakau benci dengan orang yang suka berbuat maksiat, semoga engkau dijauhi dari orang-orang yang suka berbuat maksiat.”

Semoga Allah jadikan kita cinta dan mau berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholih… Aamiin

Aku bukan orang sholeh namun cintaku pada mereka membuatku selalu membicarakan dan menyebarkan apa yang mereka bicarakan. Dan aku sering bermaksiat namun aku membenci perbuatanku itu semoga Allah Mengampuni dan Menutupi

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar