Kamis, 17 Januari 2013

Pokok Iman yang benar


Iman yang benar adalah bahwa Allah Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, Maha Sempurna, Maha Kuasa dan Tidak ada satupun yang menyerupai dan menyamai-Nya…

Ucapan-ucapan yang tidak masuk akal seperti “Uzair atau Isa itu adalah putra Allah “ perkataan bohong yang penuh dusta yang berangkat dari kebodohan dan kefanatikan semata. Ucapan tanpa dalil dan pernyataan tanpa bukti.


Kebohongan ini menyerupai orang-orang musyrik yang menyatakan bahwa Lata, Uzza, dan Manat adalah anak-anak perempuan, dan para malaikat adalah putri-putri Allah..

Ucapan “anak Allah” merupakan ucapan yang diucapkan kaum yang fanatic terhadap Uzair, seorang tokoh kaum Yahudi. Sedangkan Isa adalah Nabi dan Rasulullah. Sekalipun pada mulanya kata-kata "Isa itu anak Allah" hanyalah merupakan ucapan nenek moyang mereka yang bermaksud bahwa beliau itu adalah seorang yang mulia, dikasihi Allah dan terhormat, dan bukanlah ucapan itu berarti anak Allah sebenarnya. Tetapi lambat laun, terutama ketika kepercayaan agama Hindu menyusup masuk ke dalam kaum Nasrani dan kedua agama itu berdampingan rapat, bahu-membahu, tertanamlah di dalam hati mereka kepercayaan bahwa Isa Al-Masih itu adalah benar-benar anak Allah. sehingga beberapa waktu kemudian, timbullah perubahan baru di dalam kepercayaan mereka, bahwa arti anak Allah dan Allah juga Roh Kudus (ruh suci) yang kemudian dikenal dengan "Bapak, anak dan ruh suci".

Menurut keyakinan mereka, tiga oknum tersebut yaitu "Anak Allah, Allah dan Ruh Suci" pada hakikatnya hanya satu. Ajaran Gereja ini sudah menjadi ketetapan di dalam agama Nasrani, tiga abad sepeninggal Isa Al-Masih dan murid-muridnya….

Sejarah mencatat bahwa kepercayaan "Tuhan beranak, Tuhan menjelma dalam tiga oknum berhakikat satu" adalah kepercayaan kaum Brahma dan Budha di India, kepercayaan bangsa-bangsa Jepang, Persia, Mesir, Yunani dan Romawi zaman dahulu. Keadaan orang-orang Yahudi dan orang Nasrani mempercayai bahwa Allah swt. itu beranak,dan merupakan mukjizat al-Quran lah yang mengungkap itu semua, yang terangkum dalam surat al-ikhlash , surat sepertiga al-Quran, bahwa Allah itu Maha Esa, TIDAK ADA ANAK, dan TIDAK BERSEKUTU dengan siapapun

Allah swt. mengutuk mereka karena mereka belum mau mengakui dan menyadari atas keliru dan kesesatannya. Meskipun Rasul-rasul Allah telah menjelaskan bahwa Allah itu Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan, namun mereka tidak mau kembali ke akidah tauhid, bahkan tetap bertahan pada kepercayaan yang keliru..

Ini semua karena kefanatikan dan juga ketidak pedulian…

Mereka cenderung fanatik buta pada seorang hamba, yang mungkin dikagumi,, karena itu sebagai ummat Islam kita pun menghindari sifat fanatic, bahkan Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam pun tidak mau bila dia difanatikkan….

Selain itu, karena ketidakpedulian, enggan belajar, sehingga apa kata orang, atau rahib nurut saja, tanpa tahu dalilnya, sehingga menjadikan rahib-rahib sebagai tuhan selain Allah, yang menetapkan hukum, memberi ampunan dsb…

Semoga Allah menetapkan hati kita untuk taat dan rajin belajar…

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar