Senin, 01 Mei 2017

Mencintai al-Ikhlash

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum musyrikin meminta penjelasan tentang sifat-sifat Allah kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dengan berkata: “Jelaskan kepada kami Sifat-sifat Rabb-mu.” Surah al-Ikhlas berkenaan dengan peristiwa tersebut.

Sedang dalam riwayat lain dikemukakan bahwa beberapa orang Yahudi, di antaranya Ka’b bin al-‘Asyraf dan Hayy bin Akhthab, menghadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam. Mereka berkata : “Hai Muhammad, lukiskan sifat-sifat Rabb yang Mengutusmu.” Surah al-Ikhlas berkenaan dngan persitiwa tsb.

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Ahzab berkata : “Lukiskan Sifat Rabb-mu kepada kami.” Maka datanglah Jibril menyampaikan surah al-Ikhlas yang melukiskan Sifat-Sifat Allah.

Subhanallah..

Dahhak meriwayatkan bahwa orang-orang musyrik mengutus kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam Amir bin Tufail, menyampaikan amanah mereka kepada Nabi, ia berkata: "Engkau telah memecah belahkan keutuhan kami, memaki-maki "tuhan" kami, berubah agama nenek moyangmu. Jika engkau miskin dan mau kaya kami berikan engkau harta. Jika engkau gila kami obati. Jika engkau ingin wanita cantik akan kami kawinkan engkau dengannya". Nabi menjawab:
.
Artinya:
"Aku tidak miskin, tidak gila, tidak ingin kepada wanita. Aku adalah Rasul Allah, mengajak kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah Allah Yang Maha Esa", kemudian mereka mengutus utusannya yang kedua kalinya dan bertanya kepada Rasulullah. Terangkanlah kepada kami macam Tuhan yang engkau sembah itu. Apakah Dia dari emas atau perak?", lalu Allah menurunkan surah al-Ikhlas (HR. Dahhak)

Surah nan sering juga disebut surat Tauhid ini mengandung 4 ayat tentang Ketuhanan dan Keesaan Allah. Jadi, bila manusia mencintai dan mentadabburi surah al-Ikhlas pastilah ia akan dicintai dan semakin paham akan Keesaan Allah. Bahkan sudah banyak manusia yang menjadi muallaf karena mentadabburi surah al-Ikhlas, karena al-Ikhlas mudah dibaca dan dipahami.

Bahwa Allah itu Maha Esa, Tempat memohon dan meminta, tempat bergantung segala sesuatu. Tidak beranak dan diperanakkan. Ibnu 'Abbas berkata: "Dia tidak beranak sebagaimana Maryam melahirkan Isa ‘alaiahissalam dan tidak pula diperanakkan. Ini adalah bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang mengatakan Isa Al Masih adalah anak Allah dan bantahan terhadap orang-orang Yahudi yang mengatakan Uzair adalah anak Allah.” Dan Tidak ada yang setara dan sebanding dengan Dia.

Dalam surat al-Ikhlas, ummat Islam mengenal Tauhid Rububiyah, Asma Washifat maupun Uluhiyah. Surah al-Ikhlas bersama al-Kafirun ialah duet yang sering dibaca dalam sholat-sholat untuk memurnikan Tahuid. Selain itu, dalam surah al-Ikhlas juga, ulama lain juga membagi Tauhid menjadi Tauhid Dzat, Tauhid Sifat dan Tauhid Af’al.

Subhanallah..

Dan Nilai al-Ikhlas sama seperti sepertiga al-Quran.....

Dari Abu Sa’id (Al Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang ’Qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Quran”. (Hadis Riwayat Bukhari no. 6643)

Dalam sebuah riwayat Rasulullah pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya: “Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur’an dalam jangka masa dua-tiga menit?” Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah Ummar mengatakan bahwa adalah mustahil untuk mengkhatam Quran dalam begitu cepat.

Kemudian Ali bin Abi Thalib mengangkat tangannya. Umar berkata kepada Ali bahwa Ali (yang saat itu masih kecil) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Ali membaca surah Al-Ikhlas tiga kali…

Subhanallah…
Semoga Allah senantiasa memperkuat Tauhid kita dan juga semoga kita belajar dan mencintai surah al-Ikhlas.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar