Jumat, 21 April 2017

Semua Akan Dipertanyakan

Bermegah-megahan (At-Takāthur):8 - kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat 1-2 surat at-Takatsur turun berkenaan dengan dua kabilah Anshar : Bani Haristah dan Bani Harits yang saling menyombongkan diri dengan kekayaan dan keturunannya. Mereka saling bertanya: “Apakah kalian mempunyai pahlawan segagah dan sekecatan si anu?”. Mereka saling menyombongkan diri dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka juga saling mengajak pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah gugur dengan menunjukkan kuburannya. Ayat 1-2 turun sebagai teguran kepada orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga ibadahnya kepada Allah terlalaikan…

Subhanallah…
Manusia sering terlalu bermegah-megah dengan harta dan anak, menumpuk hal-hal yang binasa sehingga melalaikan hal-hal yang kekal. Sehingga, terlalai dan lupa dengan akhirat hanya karena dunia. Ironisnya, kesibukan terhadap urusan dunia itu berlangsung terus menerus hingga mati dan masuk kuburan…

Nau’udzubillah…

Semoga Allah menghindarkan kita dari lalai terhadap akhirat karean terlena oleh kemegahan dunia..

Sebab segala kenikmatan dan karunia akan ditanya dan diminta pertanggung jawabannya.

Sebagaimana ungkapan  para ulama berikut mengenai ayat terakhir surah at-Takatsur, Ibnu Abbas : "Bahkan nikmat karena kesehatan badan, kesehatan pendengaran dan penglihatan, pun akan ditanyakan. Allah tanyai tingkah laku hamba-Nya dengan serba nikmat itu, meskipun Allah tahu apapun yang perbuat dengannya"

Ibnu Jarir : "Seluruh nikmatlah yang dimaksud Tuhan akan dipertanggung jawabkan, akan ditanyai, tidak berbeda apa juapun nikmat itu"

Mujahid : "Segala keputusan duniawi adalah nikmat, semuanya akan ditanyakan"

Qatadah : "Allah akan menanyakan kepada hamba-Nya bagaimana dia memakai nikmat-Nya itu dan bagaimana dia membayarkan haknya"

Semoga kita memaknai surah at-Takatsur dengan baik sebagaimana yang Nabi Muhammad Saw ajarkan pada para Sahabat bahwa semua yang kita terima di dunia ini adalah nikmat meskipun sedikit dan pemberian orang. Itu semua akan dipertanggungjawabkan.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Husain ibnu Ali As-Sada'i, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnul Qasim, dari Yazid ibnu Kaisan, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa ketika Abu Bakar dan Umar sedang duduk,' maka datanglah Nabi Saw. kepada keduanya, lalu beliau Saw. bertanya, "Apakah yang membuat kamu berdua duduk di sini?" keduanya menjawab, "Demi Tuhan Yang telah mengutus engkau dengan hak, tiada yang menyebabkan kami keluar melainkan rasa lapar." Nabi Saw. bersabda; "Demi Allah yang telah mengutusku dengan hak, tidak ada yang mendorongku keluar selain dari alasan yang sama." Lalu mereka pergi hingga sampai di rumah seorang lelaki dari kalangan Ansar, maka mereka disambut oleh seorang wanita, dan Nabi Saw. bertanya kepada wanita itu, "Kemanakah si Fulan (suaminya)?" Wanita itu menjawab bahwa suaminya sedang pergi untuk menyejukkan air minum buat dia dan keluarganya. Tidak lama kemudian datanglah orang yang dicari mereka dengan membawa qirbah wadah airnya, dan ia langsung berkata menyambut mereka, "Marhaban (selamat datang), tiada seorang tamu pun berkunjung kepada seseorang lebih afdal daripada Nabi yang hari ini datang berkunjung kepadaku." Lalu ia menggantungkan qirbah wadah airnya ke pohon kurma dan ia pergi, kemudian datang lagi dengan membawa setandan buah kurma. MakaNabi Saw. bersabda kepadanya, "Bukankah engkau telah memetik buah kurmamu?" Lelaki itu menjawab "Aku ingin menghormati kalian dengan rnenyajikan makanan yang masih segar menurut kesukaan kalian." Kemudian ia mengambil pisau besar (untuk menyembelih kambing), maka Nabi Saw. bersabda, "Janganlah kamu sembelih kambing yang sedang menyusui." Ia menyembelih kambing buat mereka di hari itu dan mereka makan makanan yang telah disajikan, lalu Nabi Saw. bersabda:

Sungguh kamu akan ditanyai mengenai hal ini kelak di hari kiamat. Kamu keluar karena terdorong oleh rasa lapar, dan sebelum pulang kamu telah mendapatkan semua ini, dan ini termasuk dari nikmat.

Banyak lagi riwayat seperti di atas, yang intinya bahkan sebiji kurma dan seteguk air juga akan dipertanyakan. Masyaa Allah.

Semoga Allah melindungi kita semua dari kelalaian. Aamiin.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar