Kamis, 16 Februari 2017

Persatuan dan Ketakutan Kaum Munafik


Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa beberapa orang Bani Quraizhah masuk Islam, tetapi di antara mereka terdapat orang-orang munafik. Orang munafik itu berkata kepada Bani Nadhir kala itu, “Sekiranya kalian diusir, kami pun akan keluar bersamamu.” Namun, nyatanya, kala Bani Nadhir diusir, tampaklah jelas bahwa ucapan kaum munafik itu ialah hanyalah dusta belaka. Kala Bani Nadhir diusir mereka tidak keluar bersama mereka.

Kaum munafik tak akan berani berhadapan dengan kaum Muslimin. Bahkan bila ditakdirkan berjumpa dengan muslimin untuk perang niscaya kaum munafik itu lari tunggang langgang.

Subhanallah..

Begitulah orang-orang yang memusuhi agama Allah dan penganutnya. Musuh-musuh Allah tidak akan mau memerangi secara frontal, melainkan mereka senantias berlindung di dalam kampung yang terlindungi benteng.

Bahkan di antara mereka itu sebenarnya terjadi perselisihan dan pertengkaran. Mereka terlihat seperti bersatu, padahal persatuan mereka rapuh.

Begitulah kalau sebuah persatuan tidak dilandasi karena Allah, tetapi dilandasi kepentingan, maka ikatan itu rapuh....

Imam Ar-Razi saat mentadabburi ayat 14 surah al-Hasyr mengatakan bahwa permusuhan hebat terjadi di antara mereka. Sedangkan bila mereka memerangi kamu (ummat Islam), mereka tidak lagi memiliki kekuatan dan kehebatan. Karena orang pemberani akan menjadi kecut dan orang yang perkasa akan menjadi lemah manakala memusuhi Allah dan Rasul-Nya. sebagaimana firman Allah pada ayat sebelumnya (13)

“Sungguh kamu lebih mereka takuti di dalam hati mereka daripada Allah.” (ayat 13)

Subhanallah..

Semoga Allah hindarkan dan membersihkan diri kita dari sifat kaum munafik dan semoga ikatan persaudaraan, persatuan ialah ikatan yang berdasarkan wahyu, karena Allah.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar