One Day One ‘Ain
QS Al-mu’min : 79-85
“maka tatkala
mereka melihat azab Kami, mereka berkata, “Kami beriman hanya kepada Allah
saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan
dengan Allah.” (QS Al-mu’min :84)
Dalam tafsir Inspirasi, inspirasi
dari ayat bahwa iman di waktu azab telah datang tidak berguna lagi. Sesal
kemudian di akhirat tiada guna. Sedangkan untuk ayat selanjutnya inspirasi yang
bisa diambil bahwa sudah berulang kali manusia diberi kesempatan dan berulang
kali mereka menolak. Bila sudah sangat terlambat, dan sebenarnya bila keadaan
sudah tak berarti lagi, baru mereka bersedia beriman. Yang demikian sudah tak
ada gunanya. Allah tak dapat menerima hal-hal yang tak ada artinya semacam itu.
Ia hendak melatih dan membersihkan niat kita. Akibat ketidakpatuhan dan
pendurhakaan mereka, maka mereka pun benar-benar hancur.
Maka mari Kita memohon kepada-Nya
agar Allah jadikan kita orang yang taat semenjak sekarang dan mengaruniakan
kasih sayang-Nya hingga akhirat kelak. Usia di dunia ini sangat berharga,
sehingga mesti diisi dengan keberimanan.
Betapa banyak tanda-tanda kuasa
yang hadir dalam kehidupan. Mulai dari binatang yang penuh kemanfaatan bagi
kehidupan. Sebagai kendaraan, buat menuju tujuan maupun sarana peperangan,
sebagai makanan, kulit dan bulunya dimanfaatkan, dapat jadi pakaian tebal
maupun kemah di tengah kedinginan dan berbagai bentuk lain sebagai kenikmatan.
Bahkan setiap yang kita temui
sehari-hari, mestinya dapat mengetuk hati, bahwa itu semua ayat ilahi. Apakah
semua itu kita pungkiri? Apakah dari beriman dan taat pada-Nya kita hendak
lari?
Dunia silakan dikembara, sejarah
silakan dibaca, bagaimana akhir manusia pendusta. Binasa. Sebagaimanapun
banyaknya senjata, seberapa kuatpun fisiknya, seberapa banyakpun bangunan
peninggalannya, karya cipta, hasil taninya dst. Tidaklah dapat melindungi kala
azab Allah menyapa.
Karena itu, jangan terpedaya oleh
‘pengetahuan’ yang kita punya, lantas tidak mau beriman pada petunjuk ALLAH
melalui Rasul-Nya. Apalagi bila dengannya kita mencoba untuk mencari jalan
lain, menjauh, dan menentang bukti-bukti nyata.
Sungguh, ‘ilmu’, tradisi, adat
yang bertentangan dengan al-quran dan sunnah adalah palsu, berisi pembodohan
dan lemah. Lama kelamaan akan terlihat kepalsuannya. Pengalaman empiris ataupun penelitian ilmiah sudah membuktikan
bahwa segala apa yang ada dalam petunjuk al-quran dan sunnah pasti memiliki
nilai kebaikan dsb.
Semoga Allah bantu kita untuk
taat pada-Nya. Aamiin