Sabtu, 10 Desember 2016

Taat Mulai Sekarang Jangan Nanti

One Day One ‘Ain
QS Al-mu’min : 79-85

“maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata, “Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah.” (QS Al-mu’min :84)

Dalam tafsir Inspirasi, inspirasi dari ayat bahwa iman di waktu azab telah datang tidak berguna lagi. Sesal kemudian di akhirat tiada guna. Sedangkan untuk ayat selanjutnya inspirasi yang bisa diambil bahwa sudah berulang kali manusia diberi kesempatan dan berulang kali mereka menolak. Bila sudah sangat terlambat, dan sebenarnya bila keadaan sudah tak berarti lagi, baru mereka bersedia beriman. Yang demikian sudah tak ada gunanya. Allah tak dapat menerima hal-hal yang tak ada artinya semacam itu. Ia hendak melatih dan membersihkan niat kita. Akibat ketidakpatuhan dan pendurhakaan mereka, maka mereka pun benar-benar hancur.

Maka mari Kita memohon kepada-Nya agar Allah jadikan kita orang yang taat semenjak sekarang dan mengaruniakan kasih sayang-Nya hingga akhirat kelak. Usia di dunia ini sangat berharga, sehingga mesti diisi dengan keberimanan.

Betapa banyak tanda-tanda kuasa yang hadir dalam kehidupan. Mulai dari binatang yang penuh kemanfaatan bagi kehidupan. Sebagai kendaraan, buat menuju tujuan maupun sarana peperangan, sebagai makanan, kulit dan bulunya dimanfaatkan, dapat jadi pakaian tebal maupun kemah di tengah kedinginan dan berbagai bentuk lain sebagai kenikmatan.

Bahkan setiap yang kita temui sehari-hari, mestinya dapat mengetuk hati, bahwa itu semua ayat ilahi. Apakah semua itu kita pungkiri? Apakah dari beriman dan taat pada-Nya kita hendak lari?

Dunia silakan dikembara, sejarah silakan dibaca, bagaimana akhir manusia pendusta. Binasa. Sebagaimanapun banyaknya senjata, seberapa kuatpun fisiknya, seberapa banyakpun bangunan peninggalannya, karya cipta, hasil taninya dst. Tidaklah dapat melindungi kala azab Allah menyapa.

Karena itu, jangan terpedaya oleh ‘pengetahuan’ yang kita punya, lantas tidak mau beriman pada petunjuk ALLAH melalui Rasul-Nya. Apalagi bila dengannya kita mencoba untuk mencari jalan lain, menjauh, dan menentang bukti-bukti nyata.

Sungguh, ‘ilmu’, tradisi, adat yang bertentangan dengan al-quran dan sunnah adalah palsu, berisi pembodohan dan lemah. Lama kelamaan akan terlihat kepalsuannya. Pengalaman empiris  ataupun penelitian ilmiah sudah membuktikan bahwa segala apa yang ada dalam petunjuk al-quran dan sunnah pasti memiliki nilai kebaikan dsb.

Semoga Allah bantu kita untuk taat pada-Nya. Aamiin
Akh Ishlah al-medaniy



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar