Al
Hakim mengeluarkan sebuah hadist dan Al Baihaqy mengeluarkannya dari Al
Hakim pada kitab Khilafiyyat dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia
berkata : Rasul shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“
Allah Subhanahuwata’ala mengutamakan Quraisy dengan tujuh hal : saya
berasal dari mereka, kenabian ada pada mereka, mahkamah ( pemberi
keputusan ) dan pemberi minum ( bagi jama’ah haji ) adalah dari mereka,
Allah Ta’ala menolong mereka atas pasukan gajah, meraka menyembah Allah
Subhanahuwata’ala sepuluh tahun ( saat mana ) tidak ada yang menyembah
Allah selain mereka, Allah menurunkan sebuah surat dalam Al Qur’an
tentang mereka. Lalu Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam membaca “
Li iilaafi Qurasiyin….dan seterusnya.”
Imam Ibnu Katsir menyatakan hadist ini gharib ( hanya diriwayatkan oleh satu perawi dengan lafazh seperti ini )
Dalam
surah al-Quraisy , kita diajak untuk melihat persatuan orang-orang
Quraisy, kebersamaan mereka, ketertiban urusan mereka, dan mudahnya
sumber kehidupan dan mata pencaharian mereka sebagai suatu anugerah dari
Allah.
Betapa
saudagar-saudagar itu pergi ke Yaman pada musim dingin, ke Syam pada
musim panas dan Allah mudahkan semua itu. Semua itu agar mereka bisa
memperoleh rezeki mereka dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Semua itu
kemudahan dan kemurahan Allah ta’ala. Pertanyaannya, mengapa tidak
banyak yang bersyukur dengan semua itu? Dengan banyaknya karunia Allah,
hendaknya mereka menjalankan ketaatan pada-Nya, mengikuti rasul-Nya dan
ikhlas menyembah-Nya. (surah ini Makkiyah).
Begitupula
lah pelajaran bagi kita bahwa rasa aman dan makanan merupakan sarana
kehidupan. Saat kita menerima rezeki yang lapang dan keamanan,
kestabilan yang merupakan dua kenikmatan dunia terbesar , hendaknya
kita untuk bersyukur kepada Allah dengan semakin taat pada-Nya.