Subhanallah…
Surah
at-Tahrim berisi kunci-kunci pembinaan dan pembangunan keluarga Islami.
Rumah tangga yang damai, rezeki yang halal, tidak melanggar hukum
Allah. Dan diperingatkan pula bahwa bagaimana tanggung jawab setiap
muslim menjaga diri dan keluaga dari azab api neraka.
Dan
diingatkan pula bahwa dalam hidup, pasti terdapat salah dan dosa,
khilaf dan alpa. Namun, asalkan iman masih di dada, harapan kebaikan
tetap ada, segera lakukan Taubat Nashuha. Taubat yang berisi sesali
perbuatan buruk yang pernah dilakui dan berisi janji untuk tak buat
lagi.
Kemudian, Allah berikan pedoman inspirasi buat wanita yang akan jadi istri. Ada tiga poin dan contoh.
Pertama,
istri Nuh dan istri Luth. Suami sholih, istri durhaka. Kedua, istri
Fir’aun. Suami seorang penentang Allah paling terkenal, namun ia
sendiri sholihah. Dan yang ketiga, Maryam. Lahir dalam kesucian, hidup
dalam kesucian.
Pertama,
ialah contoh istri yang tidak baik. Betapa ia dalam naungan dan binaan
suami yang sholih, namun tidak mengambil manfaat malah durhaka pada
agama, tidak patuh pada suami. Ibnu Abbas bercerita bahwa istri Nuh
kerap mencemooh suaminya , sang pembawa risalah sampai mengatakan beliau
gila. Sedang istri Luth, tidak mendukung suaminya memberantas kaumnya
yang homo, malah menyokong mereka.
Kedua,
bagaimana istri dari seorang yang jahat namun berhati mulia. Ia lah
yang memohon pada suami agar Bayi Musa tidak dibunuh. Ia pun mengangkat
Nabi Musa sebagai anak angkatnya. Subhanallah. Betapa kekafiran suaminya
tak berpengaruh pada keimanananya. Meski bergelimang harta dan
kemewahan dunia, ia tak terlena. Kekejaman suami dan banyaknya godaan
tak menghalangi untuk menautkan hatinya pada Tuhannya. Kebenaran dan
Aqidah kuat tertanam dalam dirinya. Ia lebih mengharapkan istana di
syurga ketimbang di dunia kufur terhadap Rabbnya.
Pelajaran
bagi wanita, bahwa kekokohan pendirian mesti dimiliki meskipun misalnya
ditaqdirkan menghadapi suami yang telah kehilangan pegangan hidup, lupa
daratan.
Dan
yang ketiga, perempuan termulia dunia, siti Maryam. Betapa kelahirannya
mulia, hidup dalam keterjagaan. Dan akhirnya, Ia pun memiliki anak yang
mulia pula...
Subhanallah..
Ternyata,
Wanita itu ialah madrasah utama dalam hidup. Ibu yang baik ataupun
istri yang baik, akan melahirkan generasi yang baik. Sedangkan pria yang
baik belum tentu melahirkan generasi yang baik. Bahkan meskipun prianya
jelek, namun bila wanitanya baik insya Allah berpeluang hasilkan
generasi baik.
contohnya saja, Istri Nuh yang durhaka, melahirkan anak yang durhaka pula pada ayahnya..
Berbeda bila melihat hasil ‘binaan’ istri Firaun dan juga ibunda kandung Musa yakni Nabi Musa ‘alaihissalam.
Lihat
‘ayah’ dari Nabi Ibrahim , penyembah dan pembuat berhala. Namun ,
wanitanya Ibrahim (yakni istri-istri beliau, Sarah dan Hajar) ,
merupakan wanita-wanita yang mulia maka dari keturunan mereka lahirlah
Nabi-nabi.
Ingat
pula, Nabi Isa ‘alaihissalam, meski tidak memiliki seorang ayah, namun
ia diasuh oleh wanita termulia, maka ia pun menjadi mulia.
Subhanallah,
begitulah peran ibu dan istri dalam pembinaan rumah tangga. Dari rahim
mereka lahir anak, dari pengasuhan penuh kasih mereka, terbinalah anak.
Semoga Allah menjadikan kita insan yang bertaubat nasuha.
Semoga Allah menjadikan banyak wanita-wanita negeri ini menjadi wanita yang sholihah. Aamiin
Semoga rumah tangga kita menjadi sakinah mawaddah wa rahmah.. Aamiin