Minggu, 17 November 2013

ujian dunia

Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa ayat, .. inna min azwajikum wa auladikum ‘aduwwal lakum fahdzaruhum…. (.. sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu, ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…) turun berkenaan dengan beberapa orang penduduk Mekkah yang masuk Islam, akan tetapi istri-istri dan anak-anaknya menolak hijrah ataupun ditinggal hijrah ke Madinah. Lama-kelamaan mereka pun hijrah juga. Sesampainya di Madinah, mereka melihat kawan-kawannya telah banyak mendapat pelajaran dari Nabi. Karenanya mereka bermaksud menyiksa istri dan anak-anaknya yang menjadi penghalang untuk berhijrah. Maka turun kelanjutan ayat.. “wa in t’fu wa tashfahu wa taghfiru fa innAllaha Ghafururrahim ( dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang )…

Sedangkan dalam riwayat lain, dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan ‘Auf bin Malik al-Asyja’I yang mempunyai anak- istri yang selalu menangisinya apabila akan pergi berperang, bahkan menghalanginya dengan berkata : “Kepada siapa engkau akan menitipkan kami?” Ia pun merasa kasihan kepada mereka hingga tidak jadi berangkat perang…

Subhanallah..
Maka berhati-hatilah kita terhadap kehidupan duniawi. Terkadang pihak-pihak yang berada dalam kehidupan kita menghalangi kita untuk berbuat baik, atau malah menjerumuskan kita berbuat jahat. Bahkan bisa jadi pihak tersebut ialah orang-orang yang kita cintai.

Karena itu, berhati-hati terhadap ujian yang diberikan Allah itu, berhati-hati terhadap mereka, dahulukan kehendak Allah daripada kehendak mereka. Maafkan mereka, lupakan kesalahan mereka, tutupi aib.

Ketentuan Allah-lah dunia ini sebagai ladang ujian..

Maka bertaqwalah kita menurut kemampuan kita…

“Bukanlah musuh engkau, yang jika engkau bunuh dia adalah kemenangan buat engkau, dan jika engkau yang dibunuhnya engkau masuk surga, tetapi yang mungkin akan jadi musuh besarmu ialah anakmu yang keluar dari sulbimu sendiri, kemudian yang akan menjadi musuhmu paling besar ialah harta benda yang engkau miliki sendiri.” (HR Ath-Thabari)

“Apabila aku perintahkan kepadamu suatu perintah, maka kerjakanlah menurut kesanggupanmu dan apabila aku larang, hendaklah hentikan.” (HR Bukhari dan Muslim)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar