Minggu, 17 November 2013

laa haula wa laa quwwata illa billah


Subhanallah..!!

Saat masalah mendera, kala derita memuncak , kondisi kian memberat, seperti suami istri yang bercerai, tentang anak, ataupun kesulitan dalam mengais rezeki dan kesulitan hidup lain. Tak ada yang perlu dilakukan selain berbaik sangka pa
da Allah, melakukan ikhtiar kemudian pasti akan mendapat kabar gembira….

Dalam suatu riwayat, ‘Auf bin Malik al-Asyja’I merasa menderita akibat anaknya ditawan musuh, dia menghadap Rasulullah seraya berkata, “Anakku ditawan musuh dan ibunya gelisah. Apa yang akan tuan perintahkan kepadaku?”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Aku perintahkan agar engkau dan istrimu memperbanyak ucapan, Laa haula wa la quwwata illa billah (Tak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata).”

Istrinya berkata, “Alangkah baiknya apa yang diperintahkan oleh Rasul kepadamu.” Kedua suami istri itu pun membanyakkan bacaan tersebut. Alhasil, pada waktu musuh sedang lalai, anaknya yang ditawan itu membawa pulang kambing musuhnya ke rumah bapaknya.






Penggalan ayat 3 surah ath-Thalaq di atas berisi tentang janji Allah berupa jalan keluar bagi orang yang bertakwa.

Sungguh, sesiapa yang takwa maka Allah mudahkan rezekinya dari arah yang tak disangka-sangka, tak terlintas dalam benaknya, unpredictable. Sesiapa yang berpegang teguh pada Tuhan, tawakkal, Dia akan mencukupkan keperluannya. Mengurai kesulitan yang menyusahkannya, Menyelamatkan dari segala bencana.

Sungguh nikmat dekat dengan Allah..

Orang yang bertaqwa , rezekinya terjamin karena ia dekat dengan Sang Maha Pemberi Rezeki. Mungkin kita menyangka, rezeki itu hanyalah kekayaan dan harta benda. Bukan, bukan itu saja. Ibnul Jauzi kala mentadabburi ayat 2-3 surah ath-Tholaq mengingatkan : “Rizki yang diberikan Allah terkadang berupa kemudahan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan.”


Ya, rezeki yang terindah ialah kala kejadian dan kondisi yang kita alami- baik senang ataupun sulit- dapat mendekatkan kita kepada Allah.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, kala mentadabburi ayat tersebut mengatakan , “Jalan keluarnya ialah ia mengetahui bahwa masalah yang dihadapinya itu berasal dari Allah. Ia menyadari bahwa Allah yang memberinya. Dialah yang menahannya. Dialah yang mengujinya. Dialah yang menyehatkannya. Dan Dialah yang melindunginya.”

Intinya takwa ialah kunci kebaikan hidup dunia akhirat.

Dekati Allah, Perbanyak dzikir, hauqolah (Laa haula wa laa quwwata illa billah) , niscaya kesenangan dunia akhirat kita rasakan..

“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (al-Hadist)

Dari Abi Musa Al-Asy'ari radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku: "Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?", Maka aku menjawab: "Tentu, wahai Rasulullah". Maka beliau menjawab: "Ucapkanlah Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah.”

Kalimat Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan saat menanggung beban pekerjaan yang sulit dan keras, atau saat menghadap kepada raja dan orang yang ditakutkan, selain pengaruhnya yang efektif untuk menolak kemiskinan. (Ibnu Qoyyim)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang mengucapkan : Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah
maka hal itu sebagai penawar baginya dari sembilan puluh sembilan penyakit dan yang termudah adalah rasa bimbang"

Makhul rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang yang mengatakan: Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah maka akan lenyap dari dirinya tujuh puluh pintu petaka, yang paling rendah adalah bencana kemiskinan.”

Dalam riwayat lain, perkataan Makhul, “Barangsiapa yang mengucapkan ‘laa haula wala quwwata illa billah wala manjaa minallah illa ilaih’ maka Allah akan mengangkat darinya 70 pintu bahaya dan mencegah kefakiran darinya.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang di atas muka bumi ini yang mengucapkan laa ilaha illallah, allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah, dan laa haula wa laa quwwata illah billlah melainkan dosa-dosanya akan diampuni meskipun melebihi banyaknya buih di lautan.”

Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Siapa yang berkata bismillah sungguh ia telah mengingat Allah, siapa yang berkata alhamdulillah sungguh ia telah bersyukur kepada Allah, siapa yang berkata Allahu Akbar maka ia telah mengagungkan Allah, siapa yang berkata Laa ilaha illAllah maka ia telah mentauhidkan Allah, dan siapa yang berkata laa haula wa laa quwwata illah billah maka sungguh ia telah berserah diri sepenuhnya, dan kalimat itu akan menjadi harta simpanan baginya di surga.”

“Ucapan laa haula wala quwwata illa billah, memberikan konsekuensi “i’anah” (bantuan), oleh karena itu Rasulullah Shallalahu ’alaihi Wasallam memberikan contoh jika muadzzin mengucapkan “hayya ‘alas shalah”, maka dijawab, ‘laa haula wala quwwata illa billah’, jika muadzzin mengucapkan, ‘hayya ‘alal falah’, dijawab’ laa haula wala quwwata illa billah’ (Ibnu Taimiyah)



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar