Subhanallah..
Betapa
nikmat orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menaati-Nya,
menjauhi maksiat , mempercayai al-Quran dan mengamalkan kandungannya
karena Allah akan tutupi dosa-dosa mereka, Allah maafkan mereka dan
Allah tidak siksa mereka dengan
dosa itu. Allah akan perbaiki keadaan mereka di dunia dan akhirat. Baik
agama mereka, dunia mereka, hati mereka maupun amal mereka. Dia juga
akan memperbaiki pahala mereka dengan mengembangkannya dan
membersihkannya serta memperbaiki semua keadaan mereka.
Subhanallah..
Hidup
mulia mati syahid. Begitulah jaminan Allah bagi sesiapa yang senantiasa
teguh perjuangkan Islam. Karena di dunia ini ada dua poros, yakni poros
kebenaran dan kebatilan. Tatkala kedua poros itu bertemu dan mesti
dilalui dengan peperangan maka itulah ujian bagi kaum beriman.
Seandainya
Allah mau niscaya Allah sudah membinasakan orang kafir tanpa harus
terjadi peperangan. Semua manusia bisa saja Allah jadikan taat. Namun,
Allah mewajibkan orang beriman untuk melawan kebatilan, menyebar yang
haq. Allah syariatkan Jihad, agar tampak jelas perbedaan mana yang
imannya dusta dan mana yang beriman yang benar, mana penolong agama
pengharap syuhada. Dan orang yang beriman senantiasa yakin Allah
pelindung mereka dan percaya penuh akan janji dan jaminan Allah.
Saat
perang Uhud sedang berkecamuk, banyak yang terluka dan gugur. Iman
pasukan muslim senantiasa teguh. Kala itu Kaum musyrikin berteriak,
“A’la Hubal (Keagungan bagi Hubal)”. Lantas Kaum Muslimin berseru,
“Allahu a’la wa ajal (Allah Lebih Luhur dan Lebih Mulia)”. Kaum
musyrikin berkata, “Kami mempunyai al-Uzza, sedang kalian tidak punya
Uzza.” Rasulullah memerintahkan pasukan untuk menyahut, “Allahu maulana
wa la maula lakum” (Allah Pelindung kami, dan kamu tidak mempunyai
pelindung).”
Subhanallah..
Dan
satu janji dari Allah bagi orang-orang beriman ialah bahwa jika
menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong dan meneguhkan
kedudukan. Sesiapa yang beriman, taat, serta berjihad di jalan-Nya
melalui harta, jiwa, lisan, pena dan sarana lain maka Allah akan
memenangkan dia , memberikan kemuliaan , meneguhkan pendirian serta
ketenangan.
Subhanallah..
Saat mentadabburi ayat 7 surah Muhammad
“Hai
orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Sayyid
Quthb mengatakan, ”Bagaimana orang-orang beriman menolong Allah
sehingga mereka menegakkan persyaratan dan mendapatkan apa yang
disyaratkan bagi mereka berupa kemenangan dan diteguhkan kedudukan ?”
Beliau melanjutkan,”Sesungguhnya mereka memurnikan Allah dalam hati
mereka dan tidak menyekutukan-nya dengan sesuatu baik syirik yang nyata
maupun yang tersembunyi serta tidak menyisakan seseorang atau sesuatu
pun bersama-Nya didalam dirinya. Dia menjadikan Allah lebih dicintai
dari apapun yang dia cintai dan sukai serta meneguhkan hukum-Nya dalam
keinginan, aktivitas, diam, saat sembunyi-sembunyi, terang-terangan
maupun saat malunya, maka Allah akan menolongnya dalam diri mereka.
Sesungguhnya
Allah memiliki syariat dan manhaj kehidupan yang tegak diatas
prinsip-prinsip, aturan-aturan, nilai-nilai dan tashawwur khusus bagi
seluruh makhluk yang ada maupun bagi kehidupan. Dan pertolongan Allah
akan terealisasi dengan menolong syariat dan manhaj-Nya dan berupaya
untuk menegakkan hukumnya didalam seluruh kehidupan tanpa kecuali,
inilah menolong Allah dalam realita kehidupan.
Mari
sebentar kita menengok firman Allah “Dan orang-orang yang berperang di
jalan Allah.” serta “jika kamu menolong (agama) Allah”.. Terdapat dua
kondisi yaitu kondisi perang dan kondisi menang dan hal itu disyaratkan
dilakukan hanya karena Allah dan di jalan Allah, ini adalah syiar yang
sudah menjadi aksioma.
Sesungguhnya
tidak ada jihad, syahid, dan surga kecuali ketika jihad itu dijalan
Allah saja, kematiannya dijalan-Nya saja dan menolong-Nya saja baik
didalam jiwa maupun didalam manhaj kehidupan.
Tidak
ada jihad, syahid dan surga kecuali jika tujuannya agar kalimat Allah
tinggi dan menjadikan syariat dan manhaj-Nya menguasai hati, akhlak,
prilaku, kondisi, perundang-undangan dan aturan-aturan mereka.
Dari
Abu Musa berkata,”Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam pernah ditanya
tentang seseorang yang berperang dengan gagah, dan untuk fanatisme
kesukuan, karena riya, yang manakah yang disebut berperang dijalan Allah
? Beliau menjawab,”Siapa yang berperang agar kalimat Allah tinggi maka
dialah orang yang berperang dijalan Allah.”
Sedangkan
makna “, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Maksudnya adalah diteguhkan dalam kemenangan dan berbagai
pembiayaannya.. karena kemenangan bukanlah akhir peperangan antara kufur
dengan iman, antara batil dan hak, dan untuk menang memerlukan
pembiayaan dalam setiap jiwa maupun dalam realita kehidupan. Untuk
menang memerlukan pembiayaan yaitu tidak sombong dan tidak menganggap
remeh. Banyak jiwa mampu tetap teguh terhadap suatu ujian dan cobaan
namun sedikit yang tetap teguh terhadap kemenangan dan kenikmatan.
Keshalehan dan keteguhan hati diatas kebenaran setelah kemenangan
merupakan derajat lain dibalik kemenangan dan barangkali inilah yang
ditunjukkan oleh ungkapan yang ada didalam Al Qur’an. (Sayyid Quthb)
Subhanallah..
Semoga Allah membantu kita untuk taat pada-Nya, dan menetapkan kita dalam ketaatan. Aamiin.
Wallahu’alam