Jumat, 21 Juni 2013
kabar futuristik
Subhanallah…
Bangsa Romawi adalah satu bangsa beragama Nasrani yang mempunyai kitab suci, sedangkan bangsa Persia , Majusi, penyembah api dan berhala (musyrik). Keduanya adalah bangsa yang besar di dunia ketika itu, dan keduanya saling berperang. Ketika tersiar berita kekalahan bangsa Romawi oleh bangsa Persia, maka kaum musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang-orang musyrik Persia. Sedangkan kaum muslimin berduka cita karenanya. Disebutkan, bahwa orang-orang musyrik Mekah sampai berkata kepada kaum muslimin, “Kami akan mengalahkan kamu sebagaimana bangsa Persia mengalahkan bangsa Romawi.” Kemudian turunlah ayat-ayat awal surah Ar-Rum menerangkan bahwa bangsa Romawi setelah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. Hal itu benar-benar terjadi. Beberapa tahun kemudian menanglah bangsa Romawi dan kalahlah bangsa Persia. Shodaqollah al-‘adzim wa shodaqorasulullah.
Salah satu mukjizat al-Quran ialah memuat kabar “Futuristik”.
Cukup banyak dalam Islam baik dalam al-Qur’an maupun al-Hadist, kabar-kabar “Futuristik” penuh optimistik. Sebagaimana dasar-dasar keimanan dalam Islam, ialah sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh mata (ghaib). Allah mengajarkan hamba-Nya untuk meyakini sesuatu walaupun itu tidak dapat terlihat oleh mata.
Begitulah muslim, Melihat dengan iman sebelum dengan mata. Percaya akan bisyarah. Menjadikan Janji Allah, janji Rasul-Nya sebagai beyond the inspiration..
Sehingga membuat mereka kian taat, kian dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Bahwa kemenangan atau kekalahan itu ialah kehendak Allah dan qadar-Nya, tidak ada campur siapapun selain Allah. Manusia hanya dimestikan untuk mencari dan melaksanakan apa yang diwajibkan dan diperintah oleh-Nya.
Mungkin ada orang yang tidak taat, terlihat hebat namun sebenarnya ia hanya mengetahui yang kasat. Ia sama sekali tidak paham hakikat, tidak berbuat untuk akhirat. Mungkin ia bergelar Profesor, Doktor, Ahli dalam hal ini –itu, pebisnis andal, artis yang karyanya dikagumi banyak orang, namun, ia tidak penegak sholat, jadi apa buat akhiratnya? Perempuan yang pintar, cerdas, namun tidak berhijab, mau ke mana ia nanti ?
Kala mentadabburi Firman Allah, surah ar-Rum ayat 7
Asy-Syinqithi berkata “Setiap muslim harus merenungkan ayat ini secara berulang-ulang dan menjelaskan maknanya kepada siapa saja semaksimal mungkin.”
Apa yang membuatnya berkata begitu? Asy-Syinqithi mengatakan : “Karena fitnah terbesar di akhir zaman yang berpotensi menjadi ujian berat bagi orang-orang Islam yang lemah akal- ialah kemampuan orang-orang Eropa yang luar biasa dalam menangani pekerjaan-pekerjaan duniawi, sementara orang-orang Islam tidak mampu menanganinya. Lalu mereka menganggap bahwa orang yang mampu menangani pekerjaan-pekerjaan tersebut memiliki akidah yang benar, sedangkan orang yang tidak mampu menanganinya memiliki akidah yang tidak benar. Anggapan semacam ini adalah kebodohan yang nyata. Nah, ayat ini memberikan penjelasan mengenai fitnah tersebut dan dapat mengurangi bobotnya. Maha Suci Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Alangkah luasnya pengetahuan-Nya dan alangkah bagusnya pengajaran yang diberikan-Nya”
Sedang Hasan al-Bashri saat mentadabburi ayat tersebut mengatakan, ada orang yang sangat pandai dalam urusan dunia. Bahkan ia mampu mengetahui berat dirham (coin perak) hanya dengan meletakkannya di kukunya. Tetapi ia tidak pandai melaksanakan sholat.”
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mempersiapkan diri demi kemenangan yang dijanjikan, menjadi ta'at dan terus belajar menguasai ilmu dan keahlian-keahlian.
Aamiin
Wallahu’alam


Langganan:
Posting Komentar (Atom)