Kamis, 13 Juni 2013
hidup berpedoman
Orang yang hidup tanpa berpedoman dengan apa yang diturunkan oleh Tuhan, tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Malah menemui kesesatan dalam kehidupan baik di dunia yang sementara maupun akhirat yang selamanya. Mereka mengikuti hawa nafsu, bukan petunjuk. Memilih sesat ketimbang syariat.
Mereka ‘setipe’ dengan orang-orang terdahulu. Karena sejarah akan terus berulang. Ada yang mukmin, ada yang kafir. Ada yang taat, ada yang maksiat. Ada pejuang, ada pecundang.
Mereka (kaum kafir) mendurhakai Rasul, siapapun rasul pada zamannya.
Begitu pulalah, seperti kaum Kafir yang mendurhakai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam , sama mereka juga mendurhakai Nabi Musa ‘alaihissalam. Mereka sama mendurhakai Taurat dan al-Quran. Anehnya, mereka kerap membeda-bedakan malah mempertentangkan Nabi-Nabi, mereka meminta Nabi agar memiliki mukjizat seperti Nabi Musa ‘alaihissalam. Naudzubillah…
Padahal seluruh Nabi ialah saudara , "Kami semua para nabi bersaudara dan agama kami satu" (HR Bukhari).
“Perumpamaan aku dengan nabi sebelumku,” sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam, “Ialah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan. Kemudian ia memperindah dan mempercantik bangunan tersebut, kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Ketika orang-orang mengitarinya, mereka kagum dan berkata, ‘Amboi, jika batu bata ini diletakkan?’”
Rasulullah memaksudkan bahwa orang-orang yang mengitari bangunan tersebut kagum terhadap keindahan dan kecantikan bagunan tersebut. Namun, mereka mendapati bahwa bangunan itu ada kekurangan di salah satu sudutnya. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi was salam menutup sabdanya dengan menjelaskan bahwa beliau ibarat batu bata itu di sudut bangunan itu. Beliau juga menjelaskan makna perumpamaan bangunan dan batu bata tersebut terkait dengan diutusnya beliau sebagai rasul.
“Akulah batu bata itu,” sabdanya, “Dan akulah penutup para nabi.”
Subhanallah…
Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam sebagai penyempurna dan penutup tentunya memiliki ummat. Dan kitalah ummat beliau. Dan yang perlu diingat bahwa risalah yang dibawa Muhammad shalallahu ‘alaihi was salam juga memiliki keistimewaan dari segi peruntukan. Jika, nabi-nabi sebelumnya membawa risalah khusus untuk ummat tertentu, maka risalah kenabian Muhammad shalallahu ‘alaihi was salam diperuntukkan bagi seluruh ummat hingga hari kiamat.
Subhanallah…
Jadi, sebenarnya tinggal kitanya, yang memilih mengikuti pedoman akhir zaman dari Allah, atau malah terbuai dengan kesesatan tak berarah. Jadi pengemban dakwah atau penentang dakwah. Jadi pelaku ketaatan atau menjadi actor kejahatan.
Semoga Allah menetapkan kita menjadi bagian dari golongan yang dijanjikan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam , tentang suatu ummat yang konsisten kepada kebaikan.
Nabi shalallahu ‘alaihi was salam bersabda, “Sekelompok dari umatku akan senantiasa muncul, mereka komitmen dengan kebenaran, kelompok yang mengucilkan tidak akan membahayakan mereka hingga datanglah ketetapan Allah, sementara mereka dalam kondisi seperti itu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Aamiin
Wallahu’alam


Langganan:
Posting Komentar (Atom)