Kamis, 13 Juni 2013

cinta dan tawakkal


DR. Muhammad bin Abdullah al-Qathani kala mentadabburi Firman Allah surah asy-Syu’ara ayat 52 tentang kisah-kisah sahabat Musa ‘alaihissalam

“Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), “

Allah menyebut mereka dengan sebutan yang mulia (hamba-hamba-Ku). Lalu ketika rasa tawakkal mereka melemah dan tidak merasakan perlindungan Allah kepada mereka, Allah mencabut predikat yang mulia itu. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (pada ayat 61):

“Berkatalah pengikut-pengikut Musa : ‘Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul’.” (ayat 61)

SubhanaLlah..

Kemesraan dan kedekatan manusia dengan Allah dengan bertawakkal pada-Nya membuat mereka mulia, disebut dengan hamba-Nya.


Tawakkal pada Allah , setelah berazzam, setelah bertekad, akan menghilangkan kesombongan, kekhawatiran dan kekecewaan. Janji Allah bagi yang bertawakkal ialah keniscayaan akan dicukupi urusannya.

subhanAllah..

Dalam ayat 62, terdapat kalimat dari Nabi Musa , yang menggambarkan orang yang percaya akan datangnya pertolongan Tuhannya. Musa ‘alaihissalam berkata “Sesungguhnya Tuhanku besertaku”. Dia tidak menyertakan kaumnya bersamanya, kaumnya malah sangat lemah tawakkalnya. Sementara Nabi kita shalallahu ‘alaihi wa salam berkata “Sesungguhnya Allah bersama kita”. Beliau menyebut kata ganti jamak, padahal beliau hanya bersama Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu . Betapa mulianya Abu Bakar, kekuataan tawakkal dan imannya sangat besar. subhanAllah..

Prof. Dr Nashir al-Umar saat mentadabburi ayat 62 mengatakan, alangkah butuhnya kita pada iman manusia yang seperti ini. Yakni iman yang bisa memunculkan kepercayaan pada Allah dan optimism di masa depan. Dan ayat ini merupakan teguran yang sangat keras bagi orang yang membuat kepercayaannya pada kondisi sekitar dan upaya-upaya lahiriyah lebih kuat dibanding prasangka baiknya kepada Allah. Apakah hal itu bisa dimengerti oleh orang-orang yang lemah iman dan para pecundang yang imannya goyah saat berhadapan dengan kesombongan dan kecongkakan dari kekuatan-kekuatan yang zhalim? Sesungguhnya Tuhan Musa dan para pengikutnya itu adalah Tuhan kita juga, jika kita mau berfikir…

subhanAllah…

karena itu, mari senantiasa tawakkal pada Allah dan berprasangka baik pada-Nya…

semoga Allah menjadikan kita insan yang bertawakkal hanya pada-Nya dan selalu berprasangka baik pada-Nya..

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar