Kamis, 13 Juni 2013

sedikit tentang hati


SubhanaLlah….

Semoga kita dapat melihat hakikat seperti Nabi Ibrahim bahwa Allah Ciptakan kita dalam bentuk yang terbaik, Allah jua yang Berikan kita petunjuk kepada jalan kebaikan, Dia yang Memberi makan dan minum, Dia- lah yang limpahkan rezeki dan
menganugerahkan nikmat dengan segala kenikmatannya. Bila kita sakit, tiada yang dapat menyembuhkan selain Allah Yang Maha Esa. Dia yang Memberi penyakit dan Menurunkan obat. Tiada yang dapat menghidupkan dan mematikan kecuali Dia.

Hanya Allah yang kita sembah..

Semoga Allah memaafkan kesalahan-kesalahan kita dan mengampuni dosa-dosa kita pada Hari Perhitungan dan Pembalasan… Aamiin

SubhanaLlah…

Kala mentadabburi ayat 82 surah asy-Syu’ara , al-Qashshab mengatakan, “Bila Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mengharapkan pengampunan atas kesalahannya tanpa memastikan kesalahan itu, orang-orang mukmin sesudahnya tentu lebih pantas merasa khawatir terhadap kesalahan-kesalahannya.”

subhanaLlah..


Nabi Ibrahim juga berdoa agar menjadi buah tutur yang baik, Imam Malik rahimahullah kala mentadabburi ayat 84 tentang doa tersebut mengatakan bahwa Tidak apa-apa bila seseorang suka dipuji sebagai orang sholih dan memperhatikan amal perbuatan orang-orang sholih manakala hal itu dimaksudkan untuk mengharapkan ridho Allah dan bukan untuk riya’ (pamer). Itu adalah pujian yang baik..”

SubhanaLlah…

Justru berlaku hadist Nabi “Barangsiapa bergembira atas kebaikannya dan bersedih atas keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin.” (HR Thabrani)

Itulah kegembiraan Imani kala berbuat baik dan ingin dikenal sebagai orang yang baik, tanpa bermaksud riya atau pamer… pelajaran pula bagi kita bahwa jangan sembarangan menuduh orang riya’ , bisa jadi ia ikhlas, sedang kita saja yang memiliki hati yang sakit penuh iri dan dengki. Na’udzubillah…

Mengenai hati, Ibnul Arabi saat mentadabburi ayat 89 tentang Qolbun Salim mengatakan bahwa “hati tidak bisa disebut sehat apabila suka mendendam, mendengki, membanggakan diri, dan sombong. Dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam pernah menyatakan bahwa salah satu syarat kesempurnaan iman ialah mencintai saudara (seiman) sama seperti mencintai diri sendiri. Semoga Allah berkenan memberikan taufiq dan rahmat-Nya.”
Subhanallah

Semoga Allah memberikan kita hikmah dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang sholih dan tidak saling membenci sesama muslim malah saling cinta mencintai, memiliki Qolbun Salim…

Ingat kisah ahli surga, yang dipastikan Rasul, sehingga membuat Sahabat Abdullah bin Amr penasaran ingin mengetahui amalan apa yang dilakukan ahli surga tersebut. Setelah 3 hari menginap di rumah beliau, tidak terlihat amalan ‘istimewa’, ternyata amalan beliau yang membuatnya menjadi ahli surga ialah ahli masjid, selalu husnudzon, tidak suka tajassus, suka berzikir, dan yang teprnting sesuai ucapannya “Aku memang tidak punya amalan atau ibadah yang istimewa, aku hanya tidak mempunyai rasa benci, iri, dengki kepada semua orang” , beliau tidak ‘ternama’ tetapi ia memiliki hati yang bercahaya…

Indahnya bila kita terburuk di mata kita, biasa-biasa saja (tidak istimewa)di mata manusia, namun terbaik di penglihatan Allah…

Semoga dan Mari berusaha…

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar