Senin, 29 Oktober 2012

Everything I do, I dedicate to You (Allah)…

“Semua sholatku, ketaatanku, penyembelihan kurbanku, pendekatanku kepada Allah, ibadahku, dan segala hal yang kupersembahkan selama hidupku serta semua yang kupersembahkan setelah matiku, semua itu kulakukan untuk Rabb-ku semata, bukan karena ingin dipuji oleh orang yang melihat (riya’) ataupun ingin dipuji oleh orang yang mendengar (sum’ah), sama sekali tanpa syirik ataupun keraguan. Semua hidupku untuk Allah subhanahu wa ta’ala dan semua akhiratku pun untuk Allah subhanahu wa ta’ala. Dia subhanahu wa ta’ala adalah Rabb yang menciptakan lagi memberi rezki maka Dia berhak untuk disembah dan diesakan.” (Tafsir Aidh al-Qorni ayat 162)

Everything I do, I dedicate to You (Allah)…

Jalan yang lurus, Jalan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Dari menyandang status sebagai anak, hingga pemuda sampai menjadi kakek belia ‘alaihissalam senantiasa berada di jalan yang lurus. Menghadapi kenyataan bahwa keluarga sendiri yang sangat dekat dengan kemusyrikan, menghadapi masyarakat penyembah selain Allah, pelaku perbaikan meski menghadapi tantangan, hingga dilempar ke api, meninggalkan anak istri demi memenuhi perintah ilahi, menyembelih anak yang sudah lama dinanti, membuat pusat bumi (Ka’bah), menyeru seluruh alam untuk mendatangi, senantiasa mempersiapkan dan berdoa kebaikan untuk generasi penerusnya dsb.. hingga namanya pun senantiasa diingat dalam setiap shalawat dalam shalat…

Semua itu dilakukan karena Allah semata. Dia hibahkan dirinya. Satu kalimat tertanam dalam dirinya , Tiada ilah selain Allah…

Beliau sadar bahwa Allah ada RABB semesta, sehingga Allah-lah yang pantas dijadikan ILAH…

Bukan pada patung, tokoh, bintang, bulan, matahari, bukan yang lain seperti kala dia dalam proses mencari kepada siapa dia taat berserah dan menyembah…

Subhanallah…

Dalam bahasa Arab, ada perbedaan makna antara Rabb dan Ilah. Praktek jahiliah orang-orang Arab pada masa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaih wa salam pun, salah satunya adalah membedakan antara Rabb (Tuhan) dan Sesembahan (Ilah). Ketika orang-orang ditanya “siapa Tuhanmu?” “Siapa Pemilik alam semesta ?? maka mereka menjawab bahwa Allah adalah rabb-nya. Namun, ketika ditanya siapa ilah? Maka bervariasi lah jawaban, Ada Latta, Uzza, Manath dll. Karena itulah mereka disebut musyrik (mempersekutukan Allah)…

Mereka sadar bahwa Rabb mereka Allah, namun masih saja mencari ilah lain sebagai tempat menyembah, berdoa, perantara .. Naudzubillah min dzalik

Oleh karena itu, ketika sadar Allah sebagai Rabb semesta maka Nabi Ibrahim ‘alaihissalam telah menemukan Allah sebagai Ilah..

Subhanallah…

Sesungguhnya sholat, wa nusuki (kata ulama meski tertuju pada ibadah haji dan umrah, tapi dapat juga berarti IBADAH dalam arti luas), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah….

Pure untuk Allah

Senantiasaku terus perbaiki diri dan menuntut ilmu untuk Allah, sholat ku untuk Allah , ibadahku ikhlas, dakwahku ila Allah, kuterus belajar (kesempatan yang hanya diberikan pada manusia yang tidak diberi pada malaikat) karena Allah, kututup auratku untuk Allah, kuputuskan pacarku hanya untuk Allah yang dari zina disuruh ku menjauh, ku mohon ampunan kepada Allah, kupersembahkan hidup dan mati untuk Allah , Rabb semesta alam…

WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH….

Wallahu’alam…
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar