
Subhanallah,,
Teringat akan perang Uhud, saat sebagian goyah karena terdengar kabar bahwa Nabi telah wafat.. namun, Alhamdulillah Iman mereka akhirnya kembali mantap,
Diriwayatkan oleh al-Baihaqi yang bersumber dari Abu Najih, bahwa salah seorang Muhajirin berpapasan dengan seorang Ansar yang berlumuran darah dan berkata: “Apakah engkau tahu bahwa Muhammad telah terbunuh?” Ia menjawab”Jikalau Muhammad terbunuh, ia telah menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Berjuanglah kamu untuk membela agamamu.” Maka turunlah ayat 144 yang menegaskan bahwa kematian seorang pemimpin tidaklah berarti pengikutnya boleh meninggalkan perjuangan….
Meskipun Nabi saw. telah tiada namun ajarannya masih tetap ada dan ‘siap’ untuk dilaksanakan..
Dan ternyata hanya Allah yang pantas kita jadikan Tuhan,,,, oleh karenanya, mari hindari ‘orang’,, ‘keadaan‘ dsb untuk dijadikan alasan dan utamanya tujuan,,
kalau prinsip itu telah tertanamkan,, tak kan mudah untuk balik badan
apakah kita taat karena si ‘dia’ melihat? Astagfirulllah,, mari kita obatin lagi tuh niat,,,
mari berusaha untuk taat dengan khusyuk, bukan untuk carmuk,
Jangan-jangan ternyata niat kita itu tak tulus,, melainkan bulus atau mungkin untuk fulus…
Jikalau Allah memang kita jadikan tempat bersandar, tentu semangat pun tak mudah pudar,,
Saat kita sadar bahwa Allah ghayah , niscaya bangkitlah kembali ghirah,
Jika memang Allah itu harapan , meski Ramadhan telah usai tentu masjid pun tetap kita makmurkan,,
Wallahu’alam..
Wallahu musta'an