Jumat, 11 Mei 2012

Kapal atau Perahu dan 2 Metafora

Metafora #1

"Perumpamaan orang yang melaksanakan ketentuan-ketentuan Allah dan orang yang melanggarnya adalah seperti suatu kaum yang mengadakan undian di atas sebuah kapal. Maka sebagian di antara mereka mendapat bagian atas kapal, sedangkan sebagian lagi mendapat bagian bawahnya. Orang-orang yang tinggal di bagian bawah kapal apabila hendak mencari minum, mereka harus (ke atas kapal) melewati orang-orang yang tinggal di bagian atas kapal (dan ini kadang mengganggu mereka yang di bagian atas kapal). Mereka (yang di bagian bawah kapal) lalu berkata,'Alangkah baiknya kalau kita membuat lubang di bagian kita (bagian bawah kapal) sehingga kita tidak sampai mengganggu orang di atas kita'. Maka apabila mereka (yang di atas kapal) membiarkan mereka (yang di bawah kapal) bersama keinginan mereka itu, mereka semua akan binasa (tenggelam). Tapi apabila mereka (yang di atas kapal) mencegah mereka (yang di bawah kapal), selamatlah mereka semua." (riwayat Al Bukhari dari Al Nu'man bin Basyir ra)


Metafora#2

Imam al-Ghazali memberikan perumpamaan pecinta dunia dalam kelalaian dan kesibukan mereka dari akhirat dengan sebuah kaum yang menaiki sebuah perahu hingga tiba di sebuah pulau dan mereka keluar untuk suatu hajat. Lalu nakhkoda memperingatkan mereka untuk tidak terlambat dan keluar sesuai hajatnya. Setelah itu diperingatkan bahwa perahu akan dilayarkan dan meninggalkan mereka. Mereka pun tergesa-gesa kembali ke perahu, kemudian mereka berlayar dan menemukan tempat yang lebih indah dan luas sehingga mereka menetap di tempat itu. Di tempat itu, mereka terbagi menjadi beberapa kelompok :

Kelompok Pertama, hanyut dalam keindahan pemandangan bunga-bunga, sungai-sungai yang deras, buah-buahan yang lezat, perhiasan dan barang tambangnya. Kemudian naik perahu , sehingga semuanya selamat.

Kelompok Kedua, seperti kelompok pertama namun terpesona dengan perhiasan, buah-buahan, dan buah-buahan dan bunga-bunga sehingga enggan meninggalkannya. Dan tiap-tiap mereka membawa perhiasan, sibuk mengumpulkan dan membawanya. Setibanya di perahu, mereka merasakan perahu lebih sempit dari semula, namun mereka enggan mengurangi barang bawaannya sehingga perahu terasa berat sekali. Bunga menjadi layu, buah-buahan menjadi kering dan angin bertiup kencang sedangkan mereka tidak memiliki tempat untuk melemparkan barang bawaannya demi menyelamatkan diri.

Kelompok ketiga, Masuk ke dalam taman dan mengabaikan peringatan nakhkoda, kemudian mereka mendengar seruan berangkat, lalu mereka bergegas kembali namun perahu telah berjalan sehingga mereka tertinggal dan menetap bersama barang bawaannya di daratan sampai meninggal.

Kelompok keempat, kelompok yang mengabaikan seruan nakhkoda dan perahu telah pergi, lalu mereka terbagi menjadi beberapa kelompok: Di antara mereka ada yang diterkam binatang buas, ada yang bunuh diri, ada yang mati kelaparan dan ada yang dilumat ular.

Laa haula walaa quwwata illa billah

MMC
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar