Metafora #1
"Perumpamaan orang yang
melaksanakan ketentuan-ketentuan Allah dan orang yang melanggarnya
adalah seperti suatu kaum yang mengadakan undian di atas sebuah kapal.
Maka sebagian di antara mereka mendapat bagian atas kapal, sedangkan
sebagian lagi mendapat bagian bawahnya. Orang-orang yang tinggal di
bagian bawah kapal apabila hendak mencari minum, mereka harus (ke atas
kapal) melewati orang-orang yang tinggal di bagian atas kapal (dan ini
kadang mengganggu mereka yang di bagian atas kapal). Mereka (yang di
bagian bawah kapal) lalu berkata,'Alangkah baiknya kalau kita membuat
lubang di bagian kita (bagian bawah kapal) sehingga kita tidak sampai
mengganggu orang di atas kita'. Maka apabila mereka (yang di atas kapal)
membiarkan mereka (yang di bawah kapal) bersama keinginan mereka itu,
mereka semua akan binasa (tenggelam). Tapi apabila mereka (yang di atas
kapal) mencegah mereka (yang di bawah kapal), selamatlah mereka semua."
(riwayat Al Bukhari dari Al Nu'man bin Basyir ra)
Metafora#2
Imam al-Ghazali memberikan perumpamaan pecinta dunia dalam kelalaian
dan kesibukan mereka dari akhirat dengan sebuah kaum yang menaiki sebuah
perahu hingga tiba di sebuah pulau dan mereka keluar untuk suatu hajat.
Lalu nakhkoda memperingatkan mereka untuk tidak terlambat dan keluar
sesuai hajatnya. Setelah itu diperingatkan bahwa perahu akan dilayarkan
dan meninggalkan mereka. Mereka pun tergesa-gesa kembali ke perahu,
kemudian mereka berlayar dan menemukan tempat yang lebih indah dan luas
sehingga mereka menetap di tempat itu. Di tempat itu, mereka terbagi
menjadi beberapa kelompok :
Kelompok Pertama, hanyut dalam
keindahan pemandangan bunga-bunga, sungai-sungai yang deras, buah-buahan
yang lezat, perhiasan dan barang tambangnya. Kemudian naik perahu ,
sehingga semuanya selamat.
Kelompok Kedua, seperti kelompok
pertama namun terpesona dengan perhiasan, buah-buahan, dan buah-buahan
dan bunga-bunga sehingga enggan meninggalkannya. Dan tiap-tiap mereka
membawa perhiasan, sibuk mengumpulkan dan membawanya. Setibanya di
perahu, mereka merasakan perahu lebih sempit dari semula, namun mereka
enggan mengurangi barang bawaannya sehingga perahu terasa berat sekali.
Bunga menjadi layu, buah-buahan menjadi kering dan angin bertiup kencang
sedangkan mereka tidak memiliki tempat untuk melemparkan barang
bawaannya demi menyelamatkan diri.
Kelompok ketiga, Masuk ke
dalam taman dan mengabaikan peringatan nakhkoda, kemudian mereka
mendengar seruan berangkat, lalu mereka bergegas kembali namun perahu
telah berjalan sehingga mereka tertinggal dan menetap bersama barang
bawaannya di daratan sampai meninggal.
Kelompok keempat,
kelompok yang mengabaikan seruan nakhkoda dan perahu telah pergi, lalu
mereka terbagi menjadi beberapa kelompok: Di antara mereka ada yang
diterkam binatang buas, ada yang bunuh diri, ada yang mati kelaparan dan
ada yang dilumat ular.
Laa haula walaa quwwata illa billah
MMC