Jumat, 13 Januari 2012

Pola Makan Sehat ala Rasulullah


Sebagai din yang syumul, Islam memiliki konsepan tersendiri dalam berbagai hal termasuk masalah makanan. Konsepan Islam tersebut terkenal dengan istilah Halalan Thayyibah. Yakni, makanan yang halal dan thayyib atau bergizi. Cara memperolehnya tidak dengan cara haram, proses makannya bener , gak sambil berdiri ataupun jalan, serta tujuan makannya pun semata-mata karena Allah.

Nah, Islam mengatur sedemikian rupa, karena makanan berpengaruh terhadap kualitas kehidupan. Manusia yang lahir dan tumbuh dari makanan yang halal dan thoyyib niscaya memiliki kualitas hati dan pikiran yang baik. Demikian sebaliknya, jika perut diisi oleh makanan yang tidak halal dan thoyyib, kualitas yang dikeluarkan pun kurang baik bahkan bisa-bisa penyakit yang akan dialami. Naudzubillah..

Makanan yang baik bagi tubuh adalah makanan yang memiliki kualitas dan kuantitas yang ideal. Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam telah meletakkan fondasi mantep sebagai acuan ataupun aturan mengenai masalah makan-memakan ini. Dalam hadist diterangkan

“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah engkau makan untuk menegakkan tulang punggungmu. Jika tidak bisa maka isilah perutmu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk napas (udara).”


Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam sebagai uswah hasanah telah memberikan gambaran pola hidup dan makan yang sehat.

Dalam buku, “Panduan Diet ala Rasulullah”, terdapat gambaran pola hidup sehat ala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam,

1. Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam adalah udara segar di subuh hari. Menurut para pakar kesehatan, udara tersebut sangat kaya dengan oksigen yang belum terkotori sehingga sangat bermanfaat untuk metabolism tubuh.


2. Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli, yang mana madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.


3. Masuk pada waktu dhuha, Rasulullah mengonsumsi 7 butir kurma matang yang berkhasiat sebagai penawar racun.



4. Menjelang sore, menu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam adalah cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya untuk mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, dan mnghancurkan kolesterol.




5. Di malam hari menu makan Rasulullah ialah sayur mayor. Prof Dr Musthofa Romadhon menjelaskan sayuran memiliki kandungan yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.


Menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup dan makan yang sehat.

Yuk, sdrku, mulai saat ini berusaha kita menjaga pola hidup dan pola makan sehat.

Sumber bacaan : Majalah Dinamika IAIN Sumut edisi 28

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar