Rabu, 07 Agustus 2013

ahsanul hadist

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa setelah sekian lama turun ayat-ayat al-Quran kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan dibacakannya kepada para sahabat, mereka berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana jika tuan bercerita kepada kami? Maka Allah Menurunkan, “Allahu nazzala ahsanal hadist…” (QS Az-Zumar : 23), yang menegaskan bahwa Allah telah Menurunkan sebaik-baik perkataan.

“..Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam….” (al-Hadist)

Subhanallah…

Sebaik-baik perkataan ialah Al-Quran, susunan kata dan bahasanya tak tertandingi, kandungannya paling sempurna untuk diikuti, semua itu karena ia merupakan mukjizat dari Ilahi kepada sang Nabi, agar ummat manusia mempedomani.

Imam al-Qurthubi kala mentadabburi ayat 23 surah az-Zumar berkata, “Ketika al-Quran begitu agung dan indah, kulit pun gemetar karena hormat padanya, takjub pada keindahan susunannya dan takut pada apa yang terkandung di dalamnya.”

Dalam al-Quran kerap terjadi pengulangan kisah, yang tak pernah membosankan bahkan bertambah-tambah menarik hati. Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, “Dikatakan berulang seperti menyebut nama Musa, Hud, dan Shalih dan nabi yang lain dalam banyak tempat.”

Sufyan bin ‘Uyainah berkata : “Kadang-kadang mengandung satu maksud tetapi dalam berbagai susunan aneka warna. Kadang-kadang dipersambungkan menceritakan yang berlawanan, misalnya di antara surga dan azab neraka, atau perbedaan orang beriman dengan orang yang fasik. Maka kalau susun kata berbagai susunannya tetapi maksud yang diceritakan satu.

Ibnu Sa’di mengatakan bahwa Allah ‘Azza wa Jalla menyebut Kitab Sucinya dengan matsaniya (yang berulang-ulang). Artinya di situ terjadi pengulang-ulangan kisah, hukum, janji, ancaman, nama, dan sifat Allah. Demikian pula hati senantiasa perlu mendengarkan makna-makna firman Allah ‘Azza wa Jalla secara berulang-ulang. Maka setiap orang yang membaca al-Quran disertai upaya merenungkan makna-maknanya hendaknya tidak melewatkan perenungan dalam setiap bagian al-Quran. Karena dengan begitu ia akan mendapatkan kebaikan yang banyak dan manfaat yang melimpah...

Subhanallah...

Semoga Allah menjadikan kita insan yang dekat dengan al-Quran, kemudian Membuat kulit kita merinding saat mendengar peringatan, ancaman yang ada di Quran. Membuat kulit dan hati diliputi ketenangan kala mendengarkan berita menyenangkan, janji yang baik penuh kepastian, motivasi untuk lakukan kebaikan, dan tenang saat ada pengumuman betapa rahmat, Maha kasih sayang Dia di dalam al-Quran.

Aamiin

Wallahu’alam
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar