Kamis, 29 September 2011

Rohani Building with Ibadah......

Sumber Daya Insan yang bertaqwa , pada hakikatnya dimana pun ia berada merupakan pewaris bumi yang sah. Hal ini dikarenakan ia atau mereka-lah yang memiliki sifat pembangun, toleran dan tidak memiliki gaya hidup konsumtif/perusak. Ia atau mereka bukan eksploitator atas sesama manusia maupun dengan makhluk lain. Nah, karakter dan kepribadian taqwa inilah yang dinanti-nantikan oleh dunia saat ini kala dunia dan peradabannya diterpa berbagai macam krisis.

Manusia dijelaskan tersusun dari dua unsur; jasmani dan rohani. Jasmani berasal dari materi dan membutuhkan kebutuhan hidup kebendaan sedang rohani berasal dari immateri yang suci membutuhkan kebutuhan spiritual.

Pengembangan daya-daya rohani perlu sama-sama dilakukan dengan pengembangan jasmani. Ini disebabkan pengembangan jasmani tanpa dibarengi dengan pengembangan daya-daya rohani akan hidup menjadi pincang, berat sebelah yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan.

Dalam Islam, pemberdayaan rohani diberikan dalam bentuk ibadah-ibadah baik wajib maupun yang sunnah. Semua ibadah yang ada berguna untuk membuat rohani agar selalu ingat kepada Rabbnya dan bahkan senantiasa merasa dekat dengan-Nya. Sehingga dapat mempertajam kesucian serta menjadi rem bagi hawa dan nafsu untuk melanggar aturan-aturan yang berlaku.

Dalam Ibadah juga terdapat kolaborasi kegiatan jasmani dan rohani. Ibadah merupakan tanggapan batin yang tertuju kepada Allah, namun dibarengi oleh amal perbuatan yang lahiriah, yang tentunya dilakukan oleh jasmani.

Manusia adalah jasmani yang dirohanikan, dan manusia seutuhnya merupakan roh yang menjasmani. Maka badan manusia tak hanya materi semata atau jasmani saja. Jasmani manusia adalah dirohanikan dan di dalam jasmani itu terdapat roh yang menjasmani. Tidak heran jika peristiwa-peristiwa yang dialami manusia manusia secara jasmaniah akan mempengaruhi batin dan rohaninya. Sebaliknya, situasi rohani seseorang juga dapat tercermin dari sikap lahiriah atau jasmaniahnya.

Oleh karena itu, manusia perlu untuk diberi konsumsi ibadah yang mantap. Dengan berbagai ucapan dan berbagai perbuatan dalam ibadah, rasa kerohanian dan moral dapat dipertajam sehingga selanjutnya peristiwa rohaniah itu berpengaruh pada jasmani dan terlihat di kehidupan lahiriahnya.

Ibadah pokok yang dapat disimpulkan dalam empat macam; sholat, zakat, shaum dan haji adalah ibadah-ibadah pokok yang di dalamnya mengandung latihan rohani dan jasmani, yang mengatur urusan kehidupan individu dan masyarakat yang membawanya kepada kebaikan dunia dan ukhrawi.

Ibadah-ibadah ini tak harus untuk dicari-cari kejelasan sebab-sebab dan rahasia disyari’atkannya. Cukup dengan sami’na wa atho’na.

Ibadah-ibadah ini memiliki bentuk yang beraneka ragam. Ibadah sholat dengan thaharah terlebih dahulu , mengambil sikap berdiri, ruku’ dengan membungkuk, sujud dst. Tidaklah sama dengan ibadah shoum. Shoum mengandalkan pada usaha menahan diri dari makan minum sehari. Pada puasa seseorang tidak terlalu dibatasi dalam bergerak , berbeda dengan sholat. Lain lagi keduanya dengan zakat. Kedua ibadah sebelumnya merupakan ibadah badaniyah sedang zakat adalah ibadah maliyah. Sedang ibadah haji adalah perpaduan antara ibadah badaniyah juga maliyah. Meski dalam ujud yang berbeda-beda , tetapi tujuannya satu yakni keridhaan Allah subhanahu wa ta’ala.

Ibadah disamping merupakan latihan spiritual juga mengandung aspek ajaran moral. Ibadah tanpa penghayatan rohaniyah akan merupakan suatu kegiatan yang tidak bermakna, kering, tandus, dan tak mampu membawakan moral yang benar dan baik bagi pelakunya. Ibadah kering seperti itu karena pemahaman tentang makna ibadah dan dikerjakan sebatas sebagai suatu tradisi turun temurun.

Memaknai ibadah sebagai suatu lembaga pendidikan moral dapat melahirkan insane yang taqwa yang didambakan oleh ummat.

Karena Ummat Islam merupakan ummat pilihan ummat bermoral yang dijadikan saksi, tempat bagi ummat lain untuk mencontoh kehidupan umat Islam….

Kitabatu at-Tilmidz

Ishlah al-Medaniy

Bahan bacaan : Harian Waspada

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar