Minggu, 02 Oktober 2011

Fire

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirnan mengenai penciptaan iblis,

“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (al-Hijr :27)

Api memiliki beberapa sifat :

1. Kibr (sombong)

Sifat ini dapat terlihat dari sifat Api yang selalu ingin membesar dan menjulang tinggi. Dalam Kisah di dalam al-Quran dapat terlihat syetan menampakkan sifat ini kala diperintahkan untuk sujud kepada Adam ‘alaihissalam. Ia menolak untuk sujud hingga diusir oleh Allah.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam menjelaskan mengenai arti Kibr,

“Kibr (sombong) itu menampik kebenaran dan memandang remeh orang lain.”

Sikap tidak mau menerima dan tidak mau tunduk dan merendahkan dan mengurangi kedudukan dan hak-haknya ini terlihat dalam sikap Iblis menolak untuk sujud kepada Adam ‘alaihissalam dan mengatakan bahwa dirinya lah yang lebih baik dari Adam. Semoga kita terhindar dari sifat demikian.

2. Tergesa-gesa dan Dendam

Imam al-Qurtubhi menuturkan, “Para orang bijak berujar,’Di antara sifat api adalah ringan , selalu bergerak cepat, tajam/menyakitkan dan menyerang seenaknya. Sifat ini terkumpul pada apa yang diistilahkan dengan ‘tergesa-gesa’ dan ‘dendam’.”

Berhubungan denga sikap ‘terburu-buru’ atau ‘tergesa-gesa’ ini Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengingatkan

“Pelan-pelan (at-ta anni) itu dari Allah dan terburu-buru (al-‘ajalah) itu dari setan.”

Maksud at-ta’anni bukan berarti lamban atau menunda-nunda berbuat kebajikan, tetapi maksudnya ialah menimbang masak-masak perbuatan yang akan dikerjakan, yakni tidak cepat-cepat mengerjakan suatu pekerjaan kecuali telah mempertimbangkan akibat yang akan timbul. Sedang al- ‘ajalah berarti pandangan dan pertimbangan yang pendek tentang akibat suatu pekerjaan yang akan dibuatnya.

Sifat sombong (kibr) sebagian besar berasal dengan didahului sikap terburu-buru, gegabah dan serampangan. Sifat inilah yang akan menimbulkan kondisi tiadanya sifat santun, kasih sayang, dan lembut ..

3. Membakar dan membinasakan

Iblis berkata kepada Allah sebagai Penciptanya,

“Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, sungguh aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus.” (al-A’raf : 16)

Pernyataan ini,nampak tekad iblis untuk terus menerus melakukan kejahatannya yang berwatakkan sifat api tersebut “Aku benar –benar akan menghalang-halangi mereka…”

Kemudian Iblis melanjutkan ‘programnya’ dengan tekad kerasnya itu yang tergambar dalam pada ayat selanjutnya

“Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at)” (al-A’raf :17)

Begitulah tekad baja Iblis yang akan berupaya keras dengan seluruh senjata yang dimiliki untuk merintangi dan membujuk rayu manusia baik dari belakang, depan, samping kanan dan kiri.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam telah menjelaskan melalui sabdanya bahwa setan mnjegal manusia yang berjalan menuju kebenaran .

Beliau bersabda,

“Setan duduk di jalanan yang dilalui anak cucu Adam. Jalan pertama yang dirintanginya ialah jalan Islam. Kepadanya ia berseru, “Mengapa engkau masuk Islam dan meninggalkan agama lain?” Tetapi orang teesebut tidak mau mendengarnya dan ia tetap masuk Islam.

Lalu setan menghalangi jalan hijrah seraya berkata,’Mengapa engkau ikut hijrah meninggalkan negerimu?’ karena orang itu tidak memperdulikannya, maka setan menghambat jalan jihad.’Mengapa engkau berjihad? Bukankah dengan berjihad, hartamu akan habis bahkan jiwamu pun akan lenyap, sedang istrimu akan menjadi janda?’ bisik setan menggoda. Tetapi orang tersebut tidak tergoda dan tetap berjihad.”

Begitulah setan menghalangi manusia dan mencegatnya di setiap jalan yang ditapaki dengan berbagai cara…..

Program

Sang Iblis melaksanakan programnya dengan lebih rinci dengan menyatakan,

“Wahai Rabbku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, niscya aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi dan niscaya aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (al-Hijr :39)

‘Menghias kemaksiatan’ ialah memperlihatkannya dalam bentuk yang berbeda dari yang sebenarnya. Tazyin (menghias/memperindah) sesuatu yaitu mengubahnya dari buruk menjadi baik, indah dan menarik. Contoh kemaksiatan yang berbungkus seni seperti buka aurat atas nama seni dsb.

Semoga Allah menerima Taubat dan menghindarkan diri dari jurang berbahaya ini. Amin.

Langkah kedua adalah menyesatkan manusia sebagai buah dari langkah pertama walaupun manusia tersebut sudah menempel dengan kebenaran seperti menempelnya tangan pada badan….

Semoga Allah menunjukkan dan membimbing diri ini menuju jalan yang lurus bukan jalan orang yang dimurkai dan sesat. Amin.

Semoga Allah menjadikan diri sebagai hamba yang Ikhlas dan jauh dari sifat setan serta terhindar dari tertipu oleh syetan. Amin

Kitabatu at-Tilmidz

Ishlah al-Medaniy

Bahan bacaan : Jangan Takut Melawan Setan

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar