Senin, 27 Juni 2011

SAK (Spirit Akuntan Keren...!!!)

Dalam buku A statemrnt of Basic Accounting Theory dinyatakan akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.

AICPA mendefinisikan sebagai berikut : “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.”

APB Statement no.4 mendefinisikan sebagai berikut “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.”

Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa akuntansi merupakan sarana atau sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan bisnis.

Sebagaimana diketahui Islam merupakan agama yang syumul (lengkap).Nah, bagaimana Islam membalas masalah akuntansi. Pastinya, Islam memiliki dan ada pembahasan tersendiri mengenai akuntansi. (Namun, dalam catatan ini akan membahas terlebih dulu mengenai spiritnya…)

alQuran dan Akuntansi

Konsepsi Akuntansi telah diajarkan Quran yang merupakan sumber Informasi, ilmu dan petunjuk bagi ummat manusia. Konsep accountability atau pertanggung jawaban tampak dalam surat al-Baqarah ayat 282 yang merupakan ayat TERPANJANG di dalam al-Quran:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Meskipun dalam ayat tersebut disebutkan mengenai transaksi yang accrual namun inti ayat tersebut tidak sesempit itu. Buya Hamka dalam tafsir al-Azhar mengomentari dan mengupas transaksi kontan atau tunai sbb:

“……di zaman kemajuan sebagai sekarang, orang berniaga sudah lebih teratur, sehingga membeli kontanpun dituliskan orang juga. Sehingga di pembeli dapat mencatat berapa uangnya keluar pada hari itu dan si penjual mnghitung penjualan berapa barang yang laku dapat pula menjumlahkan dengan sempurna. Tetapi yang semacam itu terpuji pula pada syara’. Kalau dikatakan tidak mengapa tandanya ditulis lebih baik. (1987)”

Oleh sebab itu, setiap transaksi dalam berniaga sebaiknya dituliskan secara baik dan benar. Sebab hal itu dapat menjadi info penting dalam aktivitas niaga pada masa –masa mendatang. Dalam melakukan pencatatan atas semua transaksi maka penjual maupun pembeli akan lebih mudah mempeertnaggung jawabkan niaganya. Apalagi dalam Islam ada ZAKAT yang tentunya akan memperlukan kejelasan mengenai hal-hal berbau ekonomi seperti keuntungan dsb. Yang pasti ayat tersebut bertujuan untuk menjaga keadilan dan kebenaran.

Bahasa Arab yang berarti akuntansi ialah muhasabah (hisab). Dalam alQuran ada banyak ayat yang terdapat kata yang memilki akar kata h.s.b (ha sin ba) dengan berbagai bentuk.

Ayat-ayat al-Quran tentang hisab atau muhasab sangat banyak antara lain :

QS Yunus : 5 Al-Isra : 12 al-Baqarah :202, 212

ali Imran 19, 27,37

AL-Maidah : 4 Al-An’am :52 Ar-Ra’du : 18, 21, 40, 42 Ibrahim : 51

Anbiya : 1 Al-Mu’minun: 17 An –nur : 38, 39 As-Shad : 16, 26,39

Az-Zumar :10 Al-Mu’min : 17 Ath-Thalaq : 8 Al-Haqaah :20,36

An-Naba: 27 Al-Insyiqaq: 8 Al-Ghasyiyah : 26

Dari ayat-ayat tersebut dapat dianalisis dan dipahamu sehingga dapat dijadikan tolok ukur bagi masalah akuntansi….

SAK (Spirit Akuntan Keren…)

Dengan mengacu pada uraian di atas dan keterbatasan ilmu maka dapat dirumuskan bahwa prinsip umum akuntansi Islam yang juga merupakan spirit Akuntan Keren ialah

v Keadilan

v Kebenaran

v Pertanggung jawaban

Selain itu dapat ditambah juga dengan prinsip-prinsip khusus antara lain :

ü Cepat pelaporannya

ü Dibuat oleh ahlinya (akuntan)

ü Terang, jelas, tegas dan informatif

ü Memuat informasi yang menyeluruh

ü Informasi yang ditujukan kepada semua yang terlibat secara horizontal maupun vertikal

ü Terperinci dan teliti

ü Tidak manipulasi

ü Dilakukan secara kontinyu (tidak lalai)

Penutup

Dalam perspektif Islam, kehidupan manusia pada dasaranya sarat akan proses akuntansi. ..

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-Infithor 10-12)

Nantinya akan diberi ‘laporan’ (al-Haqqah 19)(al-Isra:14).

Oleh sebab itu, akuntan ataupun calon akuntan harus mulai menyadari hal tersebut dan mulai berusaha membentuk diri sebagai akuntan keren berspirit. Sehingga tidak akan muncul lagi Gayus –gayus lain ataupun akuntan-akuntan yang manipulator. Dan nantinya Islam akan menyelimuti dunia dengan kedamaian dengan kita sebagai pendukungnya. Semoga.

Wallahu ‘alam

Semoga Allah mengampuni dosa kita dan memperbaikai keadaan kita. Amin

Moga Bermanfaat

Mohon Maaf atas kesalahan dan kekurangan

Kitabatu at-Tilmidz

Ishlah al-Medaniy

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar