Selasa, 21 September 2010

8 Pelajaran Hidup Hatim


8 pelajaran dan hikmah yang ditemukan Hatim dalam perjalanan hidupnya..( ketika ditanya Syaqiq al-Balakhi)



* Aku melihat setiap orang mempunyai kekasih dan pujaan hatinya masing-masing. Tetapi, yang kulihat apabila seseorang telah di antar ke kuburan (meninggal), kulihat semua kekasih dan pujaan hatinya pun meninggalkannya tanpa satupun yang mendampingi.

Setelah melihat itu semua, maka akupun berfikir untuk menjadikan kebaikan dan segala amal ibadahku sebagai kekasihku, karena aku tahu pasti dialah yang akan serta mendampingiku kendati aku telah berada di alam kubur.



* aku senatiasa merenungi firman Allah swt. (QS An-Naziat 40-41)

Sejalan dengan itu, akupun berusaha mati-matian agar menjadi orang yang takut akan kebesaran Allah serta berusaha menaati perintah Allah untuk mencari ridho dan surga-Nya.



* aku melihat yang diperebutkan orang adalah derajat yang bernilai keduniaan (harta) padahal yang diperebutkan itu justru akan lenyap adanya.

Akupun membaca firman Allah swt. (QS An-Nahl :96)….

Akupun bertekad setiap apa yang kumiliki yang bernilai akan aku tabungkan di jalan Allah supaya kelak dia jadi hartaku yang kekal abadi di sisi-Nya.

* aku melihat orang berjuang mati-matian demi harta, pangkat dan jabatan untuk mendapatkan kemuliaan, padahal kalau mengamati firman Allah (QS Hujurat :13)

akupun berusaha untuk meningkatkan takwaku agar aku mendapat kemuliaan yang lebih terjamin dari Allah swt.

* aku melihat di dunia ini banyak terjadi permusuhan umat manusia terutama disebabkan hasad dan dengki soal rezeki padahal Allah dengan jelas menyatakan (QS An-Nisa :54)

maka akupun berusaha menanggalkan hasad dan dengki terhadap orang lain.

* aku melihat manusia banyak yang memperuncing permusuhan dan perseteruan di antara mereka dengan hati yang ‘hitam’ dan terhadap setan yang seharusnya jadi musuh mereka tapi hati mereka ‘putihkan’. Mereka lalaikan firman Allah (QS Fathir : 6)

maka akupun berusaha ‘memutihkan’ hatiku kepada siapapun (membersihkannya) untuk tidak bermusuhan dan berseteru kepada siapapun kecuali kepada setan.

* aku melihat banyak orang ada yang menyibukkan diri, menghinakan diri walaupun terhina demi memperoleh sesuap nasi pagi dan petang. Padahal tanpa ‘menjilat’, meminta-minta, Allah swt telah memberi jaminan yang jelas bagi hamba-Nya (QS Hud : 6)

aku pun berusaha menyibukkan diri dengan karunia yang telah diberi-Nya dan aku berusaha untuk tidak berlaku berlebihan mencari dan mengejar sesuatu yang tidak diberikan kepadaku.

* aku melihat ada orang yang ‘bertawakkal’ dan lebih memusatkan perhatian pada perindustrian dan terfokus hanya pada perawatan kesehatan badaniah semata.

Aku hanya ingin bertawakkal kepada Allah Azza Wa Jalla karena siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya. (Qs At-Thalaq :3)





Semoga kita dapat mengambil pelajaran juga dari hidup kita dan kehidupan orang lain....

Amin.



Kitabatu at-tilmidz

Ishlah al-Medaniy
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar