Dahulu,
Abu Jahl dengan sombong mengatakan kepada kaum Quraisy , “Mengapa
kalian murung mendengar ucapan Ibnu Abi Kabsyah (Muhammad) bahwa penjaga
neraka itu 19, padahal kalian berjumlah banyak. Apakah sepuluh orang
dari kalian tidak akan mampu mengalahkan seorang penjaga jahannam itu?”
Maka
Allah Mewahyukan kepada Rasul-Nya agar datang dan berkata kepada Abu
Jahl , Aula laka fa aula, tsumma aula laka fa aula (kecelakaanlah bagimu
(hai orang kafir) dan kecelakaan bagimu, kemudian kecelakaan bagimu
(hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu) sebagai peringatan bahwa
kehancuran kekuasaannya telah mendekat.
Subhanallah…
Orang
yang kafir , ingkar pada Tuhannya, tidak beriman pada Quran, tidak mau
sholat akan bersikap ‘melece’ terhadap ajaran Islam. Ia menemui
keluarganya dengan sombong dan bersenang-senang tanpa takut pada Tuhan.
Bahkan dengan berani secara terang, ia menentang ajaran Islam.
Sederhananya
bisa kita refleksikan pada diri kita, bagaimana sikap kita terhadap
panggilan azan, apakah kita datangi atau hanya kita anggap sebagai
penanda waktu sholat saja tanpa kita penuhi , atau malah sebagai angin
lalu. Bagaimana sikap kita terhadap perintah menutup aurat, apakah itu
kita anggap anjuran, perintah atau alternative saja? Dan lain
sebagainya.
“Alah,
gak sholat sekali gak apa-apanya tuh”, “ntar aja tutup auratnya”,
“masih muda berdosa gak pa-pa tuh” dan kalimat-kalimat semacamnya bila
dicermati hampir-hampir mirip dengan kalimat Abu Jahal. Abu Jahal dengan
beraninya berucap perkataan yang terang-terang sepele dan menantang
Allah.
Semoga kita terhindar dari sikap demikian. Semoga kita senantiasa menjadi insan penegak sholat. Aamiin