Minggu, 06 Oktober 2013

ingat dan mohon ampun pada Allah

“(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Penyayang sedang Dia tidak kelihatan (olehnya).” (TQS Qaaf ayat 33)

Al-Fudail bin Iyadl kala mentadaburi ayat ini berkata, “Itu adalah orang yang mengingat dosanya di kala sunyi, lalu memohon ampun kepa
da Allah ‘Azza wa Jalla”

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan bahwa termasuk di sini adalah salah satu dari tujuh orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah di dalam naungan-Nya. Yaitu orang yang mengingat Allah di kala sunyi lalu berlinang air mata. Artinya orang yang mengingat Allah karena keagungan-Nya dan membayangkan pertemuan dengan-Nya atau makna-makna lain yang muncul di dalam hati.

Subhanallah…

Mendapat naungan Allah di hari tiada naungan selain naungan-Nya yakni merupakan harapan terbesar kita. Salah satu golongan dari 7 golongan yang mendapat naungan-Nya sebagaimana tersebut dalam hadits ialah orang yang berzikir dalam sunyi lantas meneteskan air mata. Zikir yang memadukan lisan dan hati mengakibatkan menetesnya air mata. Jiwanya senantiasa merindukan Allah. Ingin dekat pada Rabbnya.

Tiada yang mesti dijelaskan lagi selain berharap dan senantiasa melatih diri serta membiasakan diri dengan berzikir, sholat dengan khusyu’, sediakan waktu ber‘uzlah, bertafakkur , belajar serta mengambil hikmah dari sirah dan sejarah , berzikir dalam i’tikaf, mendawamkan berzikir pagi dan sore , berzikir kala menunggu waktu sholat , berzikir ba’da sholat fardhu, berzikir di perjalanan , dsb

Semoga Allah memberi kekuatan untuk senantiasa mengingat-Nya , merasakan keagungan-Nya, memohon ampun atas dosa-dosa kita.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar